jpnn.com - JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto mengungkapkan bahwa penyanderaan di sebuah rumah milik Asep Sulaeman di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9) bermula dari upaya perampokan. Modusnya, pelaku masuk rumah korban dengan mengikuti pembantu rumah tangga (PRT) yang biasa keluar pada pukul 06.00 pagi tadi.
Moechgiyarto mengatakan, mulanya dua orang pelaku menodong PRT rumah korban. “Dan disuruh menyampakan ke bosnya, untuk menyampaikan ke pemilik rumah,” kata Moechyarto di depan rumah lokasi penyanderaan.
BACA JUGA: Beginilah Penyanderaan Pondok Indah Bermula
Selanjutnya, PRT itu menggedor pintu kamar pemilik rumah. Namun, si majikan ternyata curiga karena pembantunya menggedor kamar sambil menangis. “Pemilik rumah curiga dan mengintip,” kata Moechgiyarto.
Tapi, pelaku yang berinisial AJ dan S justru merusak jendela. Sementara pemilik rumah memukul dengan menggunakan tangga.
BACA JUGA: Satu Penyandera Berbadan Tegap dan Berambut Cepak
Namun, Asep akhirnya membukakan pintu. Saat itulah dua pelaku berupaya merampas harta berharga milik korban.
“Supaya tak terjadi keributan, dibuka. Pelaku meminta dompet, handphone. Dugaan sementara memang pencurian dengan kekerasn dan ada tindakan-tindakan pemerasan,” sambung Moechgiyarto.
BACA JUGA: Polisi Masuk, Dua Penyandera Dibekuk
Saat itu pelaku memang membawa sepucuk senjata api. “Jenisnya Walter PPK kaliber 32,” sambungnya.(mg4/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batas 30 Menit Kelar, Penyandera Ogah Keluar
Redaktur : Tim Redaksi