jpnn.com - jpnn.com - Sepanjang musim hujan ini, sejumlah daerah di wilayah Jawa Timur dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo.
Namun, kondisi banjir di hilir Bengawan Solo tidak semua bermula dari hulu, yakni dari Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Korban Banjir Mengapung di Bengawan Solo
Berbagai penyebab termasuk intensitas curah hujan tinggi menjadi persoalan tersendiri.
Waduk tersebut mengaliri hingga menuju Jawa Timur, melintasi wilayah Ngawi, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan Gresik.
BACA JUGA: Rumah Nyaris Hanyut di Sungai, Untung Warga Selamat
Menurut Kepala Sub Jasa Tirta III Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Hermansyah, terjadinya banjir disebabkan aliran anak sungai.
"Justru pintu di waduk tersebut pembuangannya dikecilkan karena kondisi di hilir yang mengalami debit peningkatan air," terangnya.
Hermansyah menjelaskan pembukaan pintu air waduk harus melihat juga kondisi di bagian hilir Bengawan Solo.
"Jika terjadi banjir di wilayah hilir, pintu air justru dikecilkan," imbuh dia.
Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya tampungan dari waduk. Di sisi lain, waduk buatan 1970 ini telah terjadi pendangkalan.
Itu disebabkan banyaknya kondisi penggundulan hutan di sekitar Waduk Wonogiri sebanyak 3 juta meter kubik.
Berdasarkan instruksi pemerintah pusat, saat ini waduk telah mulai dilakukan tahap pengerukan agar tidak terjadi pendangkalan.
Pengerukan sendiri saat ini sudah dimulai dan diprediksi akan kembali normal pada 2020. (win/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia