Inilah Penyebab SDM Pariwisata Indonesia Kalah Bersaing

Rabu, 30 Maret 2016 – 23:53 WIB
Para siswi Madrasah Aliyah Al-Hikmah 2 Benda Sirampog, Brebes tengah memperhatikan pemaparan dari guide di Candi Borobudur untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris. Foto: Ahsan Fauzi/Radar Kedu

jpnn.com - BATAM - Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (BPKK) Kementerian Pariwisata Ahman Sya mengungkapkan, daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang pariwisata masih sangat rendah. Di tingkat ASEAN saja, daya saing Indonesia masih tertinggal.

Pada 2015, posisi daya saing SDM pariwisata Indonesia di antara negara-negara ASEAN berada di peringkat kelima. Sedangkan di peringkat pertama hingga keempat secara berurutan adalah Singapura, Thailand, Malaysia dan Filipina.

BACA JUGA: Caketum Golkar Ini Bertekad Rebut Pemilih Independen

Sedangkan untuk tingkat dunia, Indonesia di peringkat g ke-53 dari 141 negara. Posisi itu jauh di bawah Singapura di peringkat ketiga dan Filipina di posisi 42.

"Daya saing SDM kita masih rendah. Tahun depan ‎kami menargetkan Indonesia di rangking tiga untuk tingkat ASEAN," kata Ahman dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) SMK Pariwisata se-Indonesia di Batam, Rabu (30/3).

BACA JUGA: Tak Benar Program PNPM Berakhir di Tangan Kementerian DPDTT

Ia menjelaskan, ada tiga kelemahan utama SDM pariwisata Indonesia yang harus segera diperbaiki. Yang utama adalah dalam hal penguasaan Bahasa Inggris.

"SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal, yakni penguasaan bahasa asing terutama Inggris, teknologi informasi  maupun manajerial. Untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata kita, tiga hal  ini menjadi  fokus perhatian,” katanya.

BACA JUGA: Ustaz Mahfuz Sarankan Pemerintah Tak Bernegosiasi dengan Penyandera WNI

Karenanya ia mengharapka melalui Rakornas SMK Pariwisata maka ada komitmen bersama antara pemerintah dan pemangku kepentingan bidang pendidikan untuk membentuk SDM berkualitas demi memenangkan persaingan. Tenaga kerja pariwisata Indonesia diharapkan akan mudah mengisi peluang kerja di sektor pariwisata,  termasuk untuk 38 posisi atau jabatan yang telah disepakati bersama dalam  Mutual Recognition Arrangement (MRA) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).(esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ombudsman RI: Seharusnya Cukup Granat Palsu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler