jpnn.com, JAKARTA - Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade membeberkan peran tiga pelaku yang sebelumnya berstatus DPO dalam kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota TNI AD bernama Pratu Sahdi, 22.
Ketiga DPO itu sudah ditangkap polisi di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (19/1). Mereka ialah Baharudin, Sapri, dan Ardi.
BACA JUGA: Selain Bupati Langkat, Sosok Ini Ternyata Ikut Terjaring dalam OTT KPK di Langkat
Kombes Tubagus mengatakan pelaku Baharudin berperan menusuk Pratu Sahdi.
Adapun untuk peran Sapri dan Ardi, Kombes Tubagus tidak menjelaskan secara detail.
BACA JUGA: 1 dari 7 Pelaku Pengeroyokan yang Menewaskan Pratu Sahdi Berstatus Saksi
Dia hanya menyebut dua pelaku itu berperan memiting serta memukul korban dan membonceng ke lokasi kejadian.
"(Peran pelaku Sapri dan Ardi, red) satu bantu boncengin, memiting juga ikut mukul," kata Tubagus saat dikonfirmasi, Kamis (20/1).
Perwira menengah Polri itu mengatakan ketiga pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya.
"Ini lagi pendalaman. Baru dilakukan pemeriksaan," kata Tubagus Ade Hidayat.
Pada kasus itu, selain Pratu Sahdi, ada warga sipil yang turut menjadi korban pengeroyokan.
Korban pertama bernama Samsul Ma'arif dengan luka sobek di dada sebelah kanan dan punggung belakang.
BACA JUGA: Seusai Keliling Surabaya, Sejoli Nginap di Hotel, Baru Sebentar Si Cewek Malah Kabur, Ternyata
Korban lainnya bernama Soleh yang mengalami luka di bagian jari manis sebelah kanan putus dua ruas. (cr3/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama