jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan TNI Angkatan Darat (AD) akhirnya angkat bicara terkait insiden maut dalam latihan perang di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5) kemarin.
Dalam kesempatan itu, pihak TNI menyampaikan belasungkawa atas gugurnya empat prajurit hari itu, Rabu (17/5).
BACA JUGA: Latihan Perang di Natuna Itu Libatkan 5000 Personel dan Amunisi Sungguhan
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh membenarkan adanya insiden yang terjadi dalam latihan pendahuluan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI.
Alfret juga mendoakan para almarhum khusnul khatimah. “Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ucap Alfret dalam keterangan resminya di Jakarta.
BACA JUGA: Tragedi Natuna, Camat: Kami Mendengar Kejadian Ini Sangat Mengerikan
Insiden kecelakaan itu, menurut Alfred, terjadi saat salah satu pucuk meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/K yang sedang melakukan penembakan mengalami gangguan pada peralatan pembatas elevasi.
Meriam yang ditembakan tidak dapat dikendalikan dan mengakibatkan empat prajurit gugur an delapan prajurit lainnya luka terkena tembakan. Para korban sedang dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
BACA JUGA: 4 Prajurit TNI Gugur, Latihan Perang di Natuna Tetap Dilanjutkan
"Saat ini pihak TNI sedang melakukan investigasi mendalam tentang kejadian tersebut. Latihan puncak PPRC rencananya akan dilaksanakan hari Jumat 19 Mei 2017," kata Alfret.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Daftar Nama dan Luka yang Diderita Korban Ledakan di Natuna
Redaktur & Reporter : Budi