Inilah Pujian Presiden Jokowi untuk Karnaval Pesona Danau Toba

Selasa, 23 Agustus 2016 – 10:01 WIB
Presiden Joko Widodo bersama para menteri saat mengikuti Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016 di Balige, Tobasa, Sumatera Utara, Minggu (21/8). Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos

jpnn.com - BALIGE – Dua hari pelaksanaan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 di Balige dan Parapat cukup membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat simpulan. Kawasan danau supervolcano terbesar di dunia itu sangat berpotensi dikembangkan menjadi destinasi kelas dunia.

“Jangan berhenti sampai di sini, tahun depan harus dilanjutkan karnaval lagi,” harap Presiden Joko Widodo sebelum menabuh gondang tanda pawai budaya dari Soposurung menuju Simpang Sibulele, Balige, Tobasa, Minggu (21/8).

BACA JUGA: Kejadian April 2011, Berarti Jenderal Pengawal Narkoba Freddy Itu...

Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya berkali-kali. Danau Toba punya atraksi alam (nature) yang sangat kuat. Levelnya sudah mendunia dan tidak perlu diragukan lagi.

Danau yang terbentuk dari ledakan gunung api itu termasuk 10 besar danau terdalam di dunia. Nomor 2 terluas setelah Victoria Lake di Afrika. Tapi menjadi nomor 1 terbesar untuk  danau yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik atau erupsi sekitar 75.000 tahun silam.

BACA JUGA: Meriahnya, 1.745 Penari Rayakan HUT RI-71 dengan Menari

Salah satu faktor yang bisa membuat kawasan Danau Toba lebih bagus adalah penanaman kembali pohon di bukit-bukit seputar danau. Presiden Jokowi pun mewanti-wanti agar jangan ada pembalakan liar dan perusakan hutan lagi.

Ia mendorong penanaman pohon di kawasan sekitar Danau Toba. “Menanam satu juta pohon harus hidup satu juta pohon juga,” kata mantan Gubernur DKI dan Walikota Solo itu saat melakukan penanaman pohon di Danau Toba.

BACA JUGA: Mervin: Perlu Pasal Khusus Tentang Papua

Ketika pohon semakin lebat, semakin hijau, maka lebih banyak area penangkap air hujan, dan akhirya masuk ke danau juga untuk menambah debit danau.

Presiden Jokowi bahkan sempat menyeberang ke dermaga Tomok di Pulau Samosir. Sekitar 30 menit dengan kapal motor wisata Dosroha 2, Presiden Jokowi bersama Gubernur Sumut Erry Nuradi dan beberapa Menteri Kabinet Kerja, seperti Menpar Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Menhub Budi Karya Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menteri LHK Siti Nurbaya, serta anggota DPR RI Maruarar Sirait dan anggota DPD RI Parlindungan Purba itu menuju Pulau Samosir yang luasnya setara dengan Singapura.

Kapal wisata itu biasa dinaiki wisatawan dari dermaga Inna Hotel Parapat. Sampai di Tomok, Presiden Jokowi disambut oleh Bupati Samosir Rapidin Simbolon yang merasa sudah 71 tahun menunggu ada satu presiden Republik Indonesia yang sudi menginjakkan kaki di Pulau Samosir.

Presiden Jokowi bersama rombongan pun menuju ke Kampung Adat Sigale-Gale, Desa Wisata Tomok Pasaoran, Kecamatan Simanindo dengan berjalan kaki sekitar 200 meter. Sepanjang perjalanan, di kiri kanan ada melewati pasar seni dan tempat penjualan souvenir dan cindera mata dari Samosir.

Sesampai di kampung adat yang ada patung Sigale-Gale dan beberapa rumah kayu adat dengan desain khas Batak, Presiden Jokowi  disambut tarian Sigale-gale dan Tortor Pangurason. Lalu ada prosesi pemakaian seperangkat pakaian adat Batak dipandu oleh 4 tokoh adat.

Pakaian adat Batak yang disematkan ke Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo adalah Hoba-Hoba atau Hohop, atau ulos Sibolang dan tali pengikat sarung. Juga Ampe-ampe atau ulos yang diselempangkan pada pundak sebelah kanan. Lalu Tahuluk (Topi Adat untuk Presiden RI) dan Sortali (Ikat Kepala untuk Ibu Negara). Piso Halasan (pedang untuk Presiden RI) dan Hajut (Tas tempat sirih untuk Ibu Negara). Dan Tunggal Panaluan atau tongkat raja untuk Presiden.

Soal kulture, Presiden Jokowi menyebut keunikan budaya masing-masing suku di Indonesia sangat indah dan menarik buat wisatawan. Dalam berbedaan suku, adat istiadat dan budaya itu justru akan menguatkan karakter masing-masing suku. Tidak perlu dipertentangkan, tetapi justru harus menjadi satu kekuatan yang solid.

“Bangsa ini dibangun dalam fondasi perbedaan,” kata presiden yang mengacu pada prinsip Bhinneka Tunggal Ika itu.

Salah satu acara di Samosir adalah penanaman pohon. Presiden Jokowi menanam pohon manggis, sedang Ibu Negara Irawati Joko Widodo menanam mangga.

Presiden selalu memberi sinyal dalam setiap kegiatannya. Penanaman ini termasuk sinyal pada semua pihak yang masih bermain-main dengan pembalakan liar. Di Samosir sendiri saat ini sudah ada 4 orang tersangka dan ditahan karena pembalakan.

Pariwisata itu identik dengan persoalan konservasi, menjaga tetap lestari, sustainable development, yang semuanya melihat lingkungan. Bahkan, Menpar Arief Yahya di semua tempat yang memiliki heritage site, maupun alam yang rentan dirusak, selalu menyampakan pesan khusus. “Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan, dan itu sudah banyak contohnya di Pariwisata,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Bupati Rapidin juga menyampaikan terima kasihnya karena pada Maret 2016 lalu, Presiden Jokowi sudah memutuskan untuk membangun jalan ring road Samosir dan jembatan. Saat ini pembangunannya terus berproses.

"Kami juga berterima kasih atas suplai energi listrik dari lima megawatt akan jadi 30 megawatt," lanjut Rapidin.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puncak Perayaan Hari Nusantara 2016 Bakal Digelar di Provinsi Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler