jpnn.com - MAKKAH - Film tentang Nabi Muhammad menuai perdebatan yang panjang. Bahkan film baru yang diproduksi Iran ini menuai kecaman dari berbagai pihak.
Salah satu yang getol mensuarakan penolakan atas film ini adalah Mufti Besar Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz al-Asheikh.
BACA JUGA: Cuma Dibekali Selimut, 150 Imigran Berlayar ke Pulau Kos
Ia menegaskan bahwa Islam sama sekali tidak pernah mengizinkan Rasulullah ditampilkan secara visual.
Sheikh Abdul Aziz mengklaim Film yang diberi judul Muhammad Messenger of God, tersebut tidak menampilkan cerita nyata selain mempengaruhi citra Nabi Muhammad SAW yang memainkan peran penting dalam Islam.
BACA JUGA: Menolak Keluarkan Surat Nikah Sesama Jenis, Pejabat Ini Berakhir Dipenjara
"Ini adalah film Magian dan pekerjaan yang memusuhi Islam," ujar Syeikh
Abdulaziz Al-Asheikh, yang juga ketua Komisi Ulama Senior dan Dewan Ifta, seperti dilansir surat kabar Al-Hayat, pada hari Rabu (2/9).
BACA JUGA: 13 Juta Anak di Timur Tengah Tidak Sekolah Akibat Perang
Menurut Mufti bahwa Nabi Muhammad memiliki ciri-ciri fisik dan moral yang khusus yang tidak boleh digambarkan dalam film. "Para pembuat film tersebut tidak mencerminkan realitas," katanya.
"Film ini adalah pekerjaan cabul yang tidak berdasarkan agama dan benar-benar memfitnah Islam," tambahnya.
Film berdurasi 171 menit dirilis di bioskop Kamis lalu. Mengisahkan bagian pertama dari trilogi kehidupan Nabi, film itu menggambarkan peristiwa sebelum kelahiran hingga masa remaja nabi Muhammad, sebelum ia menjadi nabi.
Minggu lalu, ulama al-Azhar dan Liga Islam Sedunia (MWL) turut mengecam film tersebut serta mendesak Teheran agar melarang tayangannya.
Dalam laporan Arab News, sejak awal minggu lalu, hampir 140 bioskop di Iran menayangkan film termahal pernah diproduksi di negara itu yang menelan biaya 40 juta dolar AS.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria 19 Tahun Tewas saat Selfie dengan Pistol
Redaktur : Tim Redaksi