Inilah Tantangan Industri Farmasi di Masa Pandemi

Kamis, 02 Desember 2021 – 04:50 WIB
Head External Communication & Stakeholder Relation PT Kalbe Farma Tbk Hari Nugroho saat memaparkan tantangan komunikasi di masa pandemi. Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tantangan dihadapi industri farmasi selama masa pandemi.

Salah satunya adalah tantangan yang dihadapi banyak korporasi dalam berkomunikasi dengan masyarakat, yaitu miskomunikasi.

BACA JUGA: Kalbe Farma Bantu Pemberdayaan UMKM di Tengah Pandemi

Padahal terjadinya miskomunikasi ini mengakibatkan berbagai dampak.

Director Senior Consultan Inke Maris & Associate Strategic Communications Consultant Widyaretna Buenastuti menyampaikan, untuk berkomunikasi lebih dekat dengan masyarakat, para korporasi kini bisa memanfaatkan kanal-kanal media sosial yang bisa menjangkau lebih banyak sasaran ke berbagai pelosok negeri.

BACA JUGA: Kalbe Farma Bangun Laboratorium Bibit Unggul

Dia mencontohkan Instagram Live, TikTok Challenge tempat di mana banyak masyarakat menggunakan platform media tersebut.

"Kita harus tahu arah dan tujuan program komunikasi yang sesuai serta realistis," ungkap Widya dalam webinar inovasi komunikasi di masa pandemi, Selasa (30/11).

BACA JUGA: Kalbe Farma Gandeng Korea Bangun Laboratorium Berbasis ABGS

Sementara itu, Head External Communication & Stakeholder Relation PT Kalbe Farma Tbk Hari Nugroho menyampaikan public relation menjadi orang terdekat di bidang komunikasi agar penyampaian kepada masyarakat harus tepat sasaran.

Selama pandemi, Kalbe Farma telah melakukan berbagai edukasi kesehatan, baik tentang Covid-19 maupun penyakit lainnya.

"Selama masa pandemi, kami telah membuat banyak sekali edukasi kesehatan terkait Covid-19 dan penyakit atau terapi lainnya yang terkait, termasuk tentang protokol kesehatan dan vaksinasi," terangnya.

Hari menambahkan edukasi ini ditujukan kepada masyarakat umum, komunitas, media massa, karyawan, vendor, dan stakeholders lainnya.

Edukasi dilakukan masing-masing stakeholders yang terkait di dalam lingkup perusahaan.

Sarana komunikasi yang digunakan paling banyak via webinar, sosmed dan layanan digital lain.

Namun saat memberi edukasi ternyata menimbulkan berbagai kendala yang dihadapi.

Inilah kata Hari menjadi salah satu tantangan dalam berkomunikasi kepada masyarakat.

"Metode penyampaian edukasi pasti berubah seiring dengan kebutuhan komunikasi secara digital," ucapnya.

Dia melanjutkan, awalnya memang banyak yang belum siap, tetapi sekarang sudah terbiasa mengikuti berbagai program secara online.

Hari juga mengingatkan bahasa sains dan kesehatan harus bisa disampaikan secara sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat awam. (esy/jpnn)

 

 

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler