jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina bakal mengevaluasi harga jual elpiji non subsidi secara berkala. Upaya tersebut ditempuh agar perseroan tidak mengalami kerugian seperti tahun sebelumnya dan bisa mencapai harga keekonomian.
Diharapkan pengguna elpiji 12 kg tidak beralih kepada elpiji 3 kg. Pasalnya, elpiji melon tersebut dikhususkan bagi masyarakat yang kurang mampu.
BACA JUGA: Ada Tersangka Baru Korupsi Kondensat? Buwas: Lihat Saja Nanti
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan pihaknya telah mengantongi cara untuk menarik pengguna elpiji 12 kg.
"Pertamina akan ada program promosi dan undian berhadiah guna lebih menarik masyarakat menggunakan elpiji 12 kg, serta mengurangi pengguna yang berpindah ke elpiji 3 kg. Sehingga subsidi pemerintah benar-benar bisa digunakan oleh masyarakat yang berhak mendapatkannya," ujar Wianda di Jakarta, Jumat (21/8).
BACA JUGA: Jokowi Gerah dengan Tayangan Sinetron gak Mutu
Dari sisi konsumen, berdasarkan hasil survei lembaga independen, elpiji 12 kg hanya dikonsumsi oleh sekitar 6 persen masyarakat Indonesia dengan kalangan menengah ke atas. Saat ini, harga jual elpiji 12 kg Pertamina rata-rata sekitar Rp 142 ribu per tabung di level agen, atau setara dengan Rp 11.833 per kg.
"Dengan penyesuaian harga yang telah mencapai keekonomian sebenarnya justru dapat menjadi daya tarik bagi hadirnya kompetitor yang dapat menciptakan bisnis LPG lebih sehat di masa mendatang," kata Wianda. (chi/jpnn)
BACA JUGA: DPR Desak Pemerintah Usut Tuntas Pekerja Asing PLTU Celukan Bawang
BACA ARTIKEL LAINNYA... 48 WNA Ditangkap di Dalam Villa, Mereka Telah Melakukan Ini
Redaktur : Tim Redaksi