Inilah Waktu yang Ideal Mengatur Kehamilan bagi Wanita di Atas 30 Tahun

Selasa, 22 Januari 2019 – 14:21 WIB
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Pixabay

jpnn.com - Wanita yang ingin melahirkan anak di usia 30-an dan 40-an sering menghadapi dilema mengenai berapa banyak waktu jeda di antara kehamilan. Dokter sering menyarankan mereka menunggu 18 hingga 24 bulan. Tetapi risiko kehamilan meningkat seiring bertambahnya usia.

Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of American Medical Association (JAMA) menyimpulkan bahwa menunggu kurang dari satu tahun antara kehamilan menimbulkan risiko, terlepas dari usia seorang wanita. Namun, setelah satu tahun, ada sedikit perbedaan dalam risiko.

BACA JUGA: Melewati Jalur Seperti Ini Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental Anda

"Pesan yang dibawa pulang dari penelitian ini adalah bahwa kehamilan yang berjarak dekat memiliki risiko bagi wanita dari segala usia," kata penulis studi, Laura Schummers, seorang rekan postdoctoral di University of British Columbia, seperti dilansir laman MSN.

"Kami menemukan bahwa risiko ini terutama berlaku untuk wanita yang berusia 35 tahun dan lebih tua," sambung Schummers.

BACA JUGA: Sering Konsumsi Minuman Alkohol Rentan Kena Kanker Hati?

Interval interpregnancy dihitung sebagai jumlah waktu antara kelahiran satu anak dan konsepsi/kehamilan waktu berikutnya. Untuk wanita di atas usia 35 tahun, risiko komplikasi ibu tertinggi untuk kehamilan dimulai tiga, enam atau sembilan bulan setelah kelahiran sebelumnya.

Untuk bayi, risiko meningkat di antara kehamilan yang dijadwalkan tanpa memandang usia ibu. Ini termasuk kelahiran mati, kematian bayi di tahun pertama kehidupan, berat lahir rendah dan prematuritas dan memengaruhi sekitar dua persen bayi dalam penelitian.

BACA JUGA: Penyakit Tifus Rentan Memicu Stres?

Ketika kehamilan dimulai enam bulan setelah kelahiran, risiko kelahiran prematur meningkat 59 persen dibandingkan dengan kehamilan yang waktunya mulai 18 bulan setelah kelahiran.

Dokter di Amerika Serikat biasanya mendesak perempuan untuk menunggu setidaknya 18 bulan waktu jeda antara melahirkan dan kehamilan. Sedangkan organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setidaknya 24 bulan.

Temuan ini menunjukkan interval optimal yang lebih pendek dari yang diperkirakan sebelumnya (12-24 bulan) untuk wanita dari segala usia.

Temuan ini mungkin meyakinkan, terutama untuk wanita yang lebih tua yang harus menimbang risiko (termasuk infertilitas dan anomali kromosom) terhadap risiko interval interpregnancy pendek.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bolehkan Minum Kopi Setelah Berolahraga?


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler