Inisiasi Petisi Setop Pemindahan IKN, Reza Indragiri Sebut 4 Hal Ini Lebih Prioritas

Sabtu, 05 Februari 2022 – 21:45 WIB
Reza Indragiri Amriel sebut empat hal ini lebih penting dibanding memindahkan IKN ke Kalimantan Timur dalam situasi saat ini. Ilustrasi Foto: M Fathra Nazrul Islam/dokumentasi JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Konsultan Lentera Anak Indonesia Reza Indragiri Amriel mengungkap alasannya ikut menginisiasi petisi yang meminta Presiden Jokowi setop pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Petisi setop pemindahan IKN yang dibuat oleh Narasi Institute itu didukung oleh puluhan tokoh dan ahli, termasuk Reza Indragiri.

BACA JUGA: Muncul Petisi Tolak IKN, Sejumlah Tokoh Penting Bergabung

Petisi yang dilayangkan tersebut berjudul Pak Presiden, 2022-2024 Bukan Waktunya Memindahkan Ibukota Negara, seperti dikutip melalui laman change.org Sabtu (5/2).

Reza Indragiri mengaku lebih menaruh perhatian pada penyediaan infrastruktur mendasar, bantuan medis bagi anak sakit, pelestarian lingkungan dan satwa, serta bantuan sosial.

BACA JUGA: Detik-Detik Bripka Oktavianus Memburu dan Tabrak Penjambret, Irjen Iqbal Memuji

"Saya yakin mereka selayaknya diprioritaskan, terlebih untuk masa sekarang," ucap pria yang juga pakar psikologi forensik itu.

Diketahui, ada 45 orang yang menjadi inisiator petisi tersebut. Selain Reza, ada Prof Din Syamsudin, ekonom senior Faisal Basri, eks Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Muhammad Said Didu, Fadhil Hasan, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA: Anak Buah AHY Komentari Kerumunan saat Kunjungan Jokowi dan Luhut ke Sumut, Jleb

"Kami para inisiator mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk mendukung ajakan agar Presiden menghentikan rencana pemindahan dan pembangunan Ibu kota Negara di Kalimantan," tulis CEO dan Co-Founder Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat di dalam petisinya.

Mereka menilai memindahkan IKN di tengah situasi pandemi Covid-19 bukan keputusan tepat.

Terlebih lagi, kondisi rakyat dalam keadaan sulit secara ekonomi, sehingga tak ada urgensi bagi pemerintah memindahkan IKN.

Selain itu, saat ini pemerintah harus fokus menangani varian baru Omicron yang membutuhkan dana besar dari APBN dan PEN.

Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah mempertimbangkan pembangunan IKN Nusantara  di saat seperti ini.

Saat ini Indonesia juga memiliki utang luar negeri yang besar, defisit APBN besar di atas tiga persen dan pendapatan negara yang turun.

BACA JUGA: Aksi Bripka Oktavianus Bikin Bangga Polri, Irjen Iqbal: Saya Kasih Reward

"Sangat bijak bila Presiden tidak memaksakan keuangan negara untuk membiayai proyek tersebut sementara infrastruktur dasar lainnya di beberapa daerah masih buruk, sekolah rusak terlantar dan beberapa jembatan desa terabaikan tidak terpelihara," tulis petisi itu. (fat/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler