jpnn.com, MUARA ENIM - Misteri pembunuhan Andre, 14, remaja yang ditemukan mengambang di aliran Sungai Abab, akhirnya terungkap.
Ternyata, korban dihabisi Feo alias Gebo, 22. Warga Kecamatan Talang Ubi itu juga sudah ditangkap petugas Selasa (11/7), pukul 10.15 WIB.
BACA JUGA: Sehari Susun Rencana, Langsung Lakukan Pembunuhan Supersadis
Penangkapan tersangka berlangsung di sebuah pondok tak jauh dari rumahnya. Namun, karena berusaha kabur dan melawan dengan sajam, petugas terpaksa bertindak tegas. Sebutir timah panas bersarang di mata kaki kanannya.
“Cukup sulit mengungkap kasus tersebut karena minimnya keterangan saksi,” jelas Kapolsek Talang Ubi, Kompol Victor Eduard Tondaes SE seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Kaki Feo Terpijak, Layangkan Pukulan 6 Kali, Andre tak Tertolong Lagi
Untuk motif pembunuhan tersebut, diduga akibat ketersinggungan. Saat menonton orgen tunggal (OT), kaki pelaku terpijak oleh korban. Hal ini rupanya membuat emosi tersangka naik.
Kemudian, terjadilah penganiayaan tersebut. "Korban dibawa menjauh dari tempat acara yang ramai orang. Wajahnya dipukul menggunakan tangan kosong sebanyak enam kali hingga pingsan,” tutur Kapolsek.
BACA JUGA: Ya Ampun! Suami Tega Habisi Nyawa Istri karena Tolak Berhubungan Badan
Saat pingan itulah, tersangka menyeret tubuh korban ke pinggir Sungai Abab. Karena terlalu pinggir, tubuh korban jatuh ke aliran sungai. Tersangka akan dijerat pasal 351 junto Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau seumur hidup.
"Kami sudah sita pisau pelaku. Kasus ini dalam penyidikan,” tutur Victor. Dari catatan kepolisian, tersangka sudah dua kali masuk penjara. Dia terlibat kasus curas pada 2012 dan pencurian pada 2015.
Pengakuan tersangka, dia tak sengaja membuang korban ke sungai. “Mungkin aku terlalu pinggir meletakkannya,” cetus dia. Saat diseret, korban diakui tersangka masih dalam keadaan hidup, cuma pingsan. (ebi/ce3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuh Dokter Sembunyi di Ladang, Ciut Nyali Dengar Kawannya Mati
Redaktur & Reporter : Budi