Innalillahi, Bayi Kembar Siam Wafat Sebelum Jalani Operasi

Jumat, 03 Juli 2015 – 21:55 WIB

jpnn.com - BATUAJI - Bayi kembar siam Syakira dan Syafira, warga Perumahan Marina Garden Blok A1 nomor 41 Tanjunguncang, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Awal Bros, Jumat (3/7). Sebelumnya, kembar ini dirawat di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam (RSBP).

"Syakira dan Syafira, meninggal pukul 19.35 WIB. Pas sampai ke Rumah Sakit Awal Bros detak jantung sudah tidak ada lagi," ujar Riki Darmawan, 26, ayah bayi kembar siam dirumahnya, seperti dikutip dari Batam Pos (Grup JPNN) Jumat.

BACA JUGA: Sedang Menggerinda, Tiba-Tiba Tugboat Meledak, Dua Buruh Kritis

Syakira dan Syafira yang dinyatakan meninggal dalam usia 11 hari, dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Seitemiang Blok I, 8 Nomor 261, pada Jumat (3/7) sekitar pukul 09.00 WIB.  

"Sesuai kepercayaan (kami, red), kami bawa ke rumah dulu karena meninggalnya malam," ujar Riki setelah prosesi pemakaman. 

BACA JUGA: Demi Keselamatan Ban Gundul, Bus Keluar

Syakira dan Syafira merupakan anak pertama Riki Darmawan dan Fitri Amelia, 23. Saat dijumpai di rumah duka, mereka terlihat tegar menerima kepergian bayi tersebut.

"Kami tidak menyangka Syakira dan Syafira akhirnya meninggal. Sebelum meninggal kondisinya baik, memang pada Minggu (28/6) sempat demam panas, kritis, sesak napas, itu sudah lewat sampai hari Rabu (01/7), Kamis (2/7) sehat," ujar Riki dengan muka sedih sampil menekukkan kepala.

BACA JUGA: Awas, Buang Sampah Sembarangan Kena Denda Rp 25 Juta

Kembar siam Syakira dan Syafira ini diketahui, lahir pada Senin (22/6). Dalam kondisi dempet dada hingga perut (thorakal abdomain, red), namun masing-masing memiliki organ yang utuh.

Sehari setelah kelahiran melalui operasi cesar di RSBP Sekupang. Rencananya kedua bayi tersebut akan di operasi pemisahan ke Jakarta.

"Di RSBP sejak Kamis (25/6). Kemudian dipindahkan ke Awal Bros, belum dua jam dirawat sudah meninggal," ungkap Riki.

Sementara untuk biaya keseharian berada di rumah sakit orang tua almarhum mengatakan, baru-baru hanya mendapatakan bantuan dari masyarakat secara sukarelawan.  

"Untuk perawatan kita punya BPJS hanya bayar transportasi bawa bayi dari RSBP ke awal Bros saja," imbuh Riki.

Keluarga almarhum, berterima kasih kepada RSBP dan tim dokter, terutama dr Rudi dan ibu Susi yang telah berperan aktif hampir 24 jam mengontrol kondisi bayi dan juga masyarakat yang telah membantunya. (cr14/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap Kaji Pemindahan Lanud Soewondo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler