Innalillahi, Begini Ternyata Manusia Kesetrum Listrik Tengangan Tinggi

Jumat, 14 Oktober 2016 – 03:59 WIB
Hanafi Lubis korban tersengat listrik. Foto: metrosiantar/jpg

jpnn.com - SIANTAR – Wagiran, 56, bersama menantunya, Hanafi Lubis, 32, seketika terlempar dan jatuh dari lantai dua rumah milik Abdul Wahab saat hendak memindahkan parabola. 

Keduanya terhempas ke tanah setelah tersengat arus listrik tegangan tinggi dari kabel yang ada di atas rumah tersebut. Akibat kejadian nahas itu, Hanafi Lubis meninggal dunia sore harinya di rumah sakit. Sementara mertuanya Wagiran mengalami luka bakar.  

BACA JUGA: “Anakku, tak Sanggup Lagi Aku Menghadapi Ini Semua”

Peristiwa itu terjadi di Jalan Silimakuta, Kelurahan Simarito, Siantar Barat, Sumatera Utara, Rabu (12/10), pukul 14.00 WIB. 

Ditemui di IGD RS Tentara Pematangsiantar, Abdul Wahab selaku pemilik bangunan berlantai dua itu mengatakan, kedua warga Jalan Jambu Gang Rambe, Kelurahan Pardamean, Siantar Marihat, itu tersengat arus listrik tegangan tinggi saat hendak memindahkan parabola. 

BACA JUGA: Prajurit Antusias Ikuti Donor Darah

“Saat mengangkat parabola, mereka menyenggol kabel tegangan tinggi yang berada tepat di atasnya,” ujar Wahab seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group) hari ini (14/10).

Mengetahui kejadian, Wahab sempat panik. Ia kemudian memberitahukan kepada tetangganya. “Kemudian Wagiran dan Hanafi saya bawa naik becak menuju RS Tentara Pematangsiantar. Sampai di rumah sakit, mereka langsung mendapat pertolongan di ruang IGD,” ungkapnya.

BACA JUGA: Buset! Sudah Bau Tanah, Kakek Ini 6 Kali Perkosa Bocah Lugu

Diceritakan Wahab, awalnya ia hendak memindahkan posisi parabola miliknya dari belakang rumah ke bagian depan. Dan untuk mengerjakan itu, ia dibantu Wagiran dan Hanafi Lubis.

Lalu lanjutnya, ketika Wagiran dan Hanafi mengangkat parabola itu, tiba-tiba lingkar parabola goyang dan bergeser, serta mengenai kabel listrik tegangan tinggi yang ada di atas keduanya. Lalu, mertua dan menantu ini pun langsung terpental, kemudian jatuh dari atas ke bawah.

“Tadi sudah kuingatkan juga mereka, kenapa tidak dipereteli dulu parabola sebelum dipindahkan. Tapi korban gak menghiraukan, tetap saja mereka mengangkat parabola tersebut dengan kondisi bulat terpasang,” akunya.

Akibat kejadian, Wagiran mengalami luka bakar pada tangannya. Sedangkan Hanafi Lubis sempat mengalami koma karena mengalami luka yang cukup serius. Korban dikabarkan mengalami pecah pembuluh darah yang diduga akibat tertusuk pagar rumah saat jatuh dari lantai dua. Informasinya, tak lama dirawat di rumah sakit, Hanafi pun menghembuskan nafas terakhirnya. Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah duka.

Pantauan di rumah duka, tadi malam sekira pukul 21.00 WIB, ratusan warga sekitar dan sanak saudara korban mendatangi rumah sederhana berdinding setengah beton itu. Mereka tampak mengucapkan turut berdukacita secara bergantian kepada istri korban, mertua dan keluarga lainnya.

Sembari menerima salam para pelayat, istri korban tak henti-hentinya meneteskan air mata. Melihat itu, sejumlah pelayat yang berada dalam rumah bercat putih hijau itu juga turut meneteskan air mata.

Salah seorang rekan korban mengatakan, jenazah korban akan dikebumikan esok hari (hari ini, red), di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Pane, Pematangsiantar.

Dikatakannya, Hanapi Lubis merupakan sosok yang baik hati dan setia dalam persahabatan. Dia adalah alumni SMK 1 Pematangsiantar. “Dia selama ini kerja bongkar muat produk makanan ringan di salah satu perusahaan di Medan,” ujarnya.(th/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur NTB: Pejabat Jangan Gaya-gayaan di Belakang Meja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler