Innalillahi, Ibu dan Anak Meninggal Positif COVID-19, Kami Ikut Berbelasungkawa

Sabtu, 12 Desember 2020 – 00:33 WIB
Petugas mempersiapkan kelengkapan fasilitas ruang operasi khusus pasien COVID-19 di RSUD dr. Iskak Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (2/12). Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Dua pasien yang terdiri dari ibu dan anak asal Pakel, Tulungagung, Jawa Timur, meninggal dalam status terkonfirmasi positif COVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung Galih Nusantoro menjelaskan, dua pasien konfirmasi positif yang meninggal itu adalah WSH (72) dan DMN (51).

BACA JUGA: Dokter Hermanu Kusuma Widodo Meninggal Dunia Akibat COVID-19

"WSH ini meninggal lebih dulu pada Senin (7/12), disusul putrinya DMN yang meninggal," kata Galih, Jumat (11/12).

Namun, DMN lebih dulu terkonfirmasi positif COVID-19, tepatnya sejak 3 Desember 2020.

BACA JUGA: Kapolda Metro Irjen Fadil Kembali Keluarkan Pernyataan Tegas, Ada Kalimat Selesaikan

"Ibunya (WSH) kemungkinan tertular dari anaknya ini dan meninggal," kata Galih.

Kondisi DMN mengalami penurunan pada dua hari sebelum dinyatakan meninggal pada 9 Desember.

BACA JUGA: Oh Habib Rizieq Shihab

Komplikasi penyakit atau komorbid hipertensi yang dideritanya sejak sebelum terpapar COVID-1,9 membuat daya tahan tubuhnya terus menurun.

DMN meninggal hanya selang dua hari setelah kepergian ibundanya, WSH karena komorbid yang sama.

"Saat ini pasien meninggal menjadi 11 orang,” kata Galih.

Selain tambahan kasus pasien meninggal, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengkonfirmasi 14 tambahan baru pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dan tujuh pasien sembuh.

Dengan penambahan ini total ada 722 orang dengan 629 dinyatakan sembuh.

Ada 59 orang dirawat, sisanya menjalani isolsi dan karantina. Angka kesembuhan pada hari ini sebesar 87 persen (629/722).

"Tetap jaga kesehatan, patuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," kata Galih.

Ia mengingatkan, kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Tulungagung saat ini sudah merambah pada penularan dalam keluarga.

Pola transmisi ini meningkatkan risiko terjadinya klaster keluarga.

Ketaatan dalam melaksanakan protokol kesehatan masih menjadi kunci awal pencegahan COVID-19 agar tidak meluas.

Sebelumnya, seorang dokter di Tulungagung, Rahmad Tubagus juga meninggal akibat COVID-19 pada Selasa (8/12/20).

Dari 11 pasien meninggal, lima di antaranya adalah tenaga kesehatan.

Selain TBG, tenaga kesehatan yang meninggal akibat COVID-19 adalah DMJ asal Kecamatan Kota, LTP dan STR dari Kecamatan Kedungwaru dan TRS dari Kecamatan Karangrejo. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler