jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Para petani karet di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sedang gelisah.
Pasalnya, harga karet turun tajam menjadi Rp 6 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Kisah Pedih Anak Layani Ayah Tiri Sampai Hamil 3 Bulan
“Kami merasa aneh harga karet turun naik. Seharusnya, harga karet itu seimbang dengan harga beras,” ucap Murhan, petani karet dari Desa Luwuk Ranggan, Kecamatan Cempaga, akhir pekan kemarin.
Harga beras sendiri saat ini sudah mencapai Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Ibu Curiga Putrinya Tidak Datang Bulan, Ya Ampun
“Kami hanya merasa aneh saja harga karet di Kotim anjlok, sedangkan di Kalimantan Barat Rp 10 ribu per kilogram,” ujar Murhan.
Murhan terpaksa bekerja serabutan di perusahaan perkebunan kelapa sawit sekitar Desa Luwuk Ranggan untuk memenuhi kebutuhan.
BACA JUGA: Kronologis Siswi SD Diperkosa Sampai Organ Vital Bengkak
“Kami harapkan pemerintah daerah setempat bukan hanya prihatin, melainkan harus mencarikan solusi agar petani karet bisa jaya kembali,” ujar Murhan.
Sementara itu, Kepala Desa Luwuk Ranggan Holfri Kurnianto membenarkan bahwa harga karet saat ini tidak sebanding dengan harga sembilan bahan pokok yang terus mengalami kenaikan.
“Masyarakat menginginkan harga karet antara Rp 16 ribu sampai Rp 18 ribu per kilogram,” kata Holfri. (fin/yit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiang Ranjang Saksi Bisu Perbuatan Wanita Paruh Baya
Redaktur & Reporter : Ragil