jpnn.com, JOMBANG - Puluhan warga yang ada di Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Jombang keracunan pada Rabu (11/5) lalu.
Mereka keracunan setelah memakan berkat yang dibawa pulang setelah mengikuti pengajian di salah satu rumah warga.
BACA JUGA: Anda Mengalami Keracunan Makanan, Atasi dengan 7 Bahan Alami Ini
Kepala Dusun Garu Ahmad Mustain menceritakan dirinya semula mendapatkan laporan warganya yang mengalami sakit dengan gejala yang sama, yakni mual dan muntah.
"Dari laporan yang saya terima, mereka makan nasi kotak yang dibawa pulang setelah kegiatan rutinan," ujar dia sebagaimana dilansir dari jpnn.jatim.com, Sabtu (14/5).
BACA JUGA: 2 Karyawan Tewas Diduga Akibat Keracunan Biogas, Polisi Langsung Bergerak
Dia menyebut kegiatan pengajian rutin itu berlangsung pada Rabu (11/5) malam. Warga lalu mulai merasa sakit pada Kamis (12/5).
Awalnya hanya beberapa orang saja, tetapi makin lama, kian banyak warga yang sakit dengan gejala yang sama.
BACA JUGA: 2 Karyawan PT BMM Jambi Tewas Keracunan Biogas
Ahmad mengatakan warga tersebut sama-sama menyantap makanan yang disajikan pemilik rumah, yakni nasi dengan lauk tahu dan telur balado serta mi.
Makanan itu ditaruh di kotak dan dibawa pulang setelah kegiatan rutinan pengajian tersebut.
Ada sekitar 50 orang warganya yang mengalami sakit dengan gejala yang sama, bahkan beberapa di antaranya ada yang masih anak kecil.
Warga ada yang dirawat di puskesmas karena kondisi kesehatannya yang turun. Mereka mendapatkan perawatan medis untuk proses pemulihan dari sakitnya.
Kepala dusun mengatakan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang sudah melakukan survei terkait dengan laporan dugaan keracunan itu.
Petugas juga berkomunikasi dengan pemilik rumah yang ditempati sebagai lokasi pengajian itu.
Hasilnya, pemilik rumah mengaku dalam proses masak, mereka memasak seperti biasanya, pada Rabu siang dan selesai sore.
Kemudian, makanan ditaruh di kotak plastik, berisi nasi dengan lauk tersebut. Seluruhnya kemudian dibawa pulang.
"Rata-rata sampai habis makannya. Lauknya tahu, telur, mi, dimasak bumbu bali. Pemilik rumah katanya juga makan, tetapi tidak sakit," tutur dia.
Menurut Ahmad, petugas Dinkes Jombang kesulitan untuk mendapatkan bukti makanan yang disantap, sebab kejadiannya sudah beberapa hari lalu dan rata-rata makanan dimakan sampai habis.
Saat ini, petugas masih mengumpulkan sampel-sampel serta meminta keterangan sejumlah korban. (antara/mcr13/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Keracunan Gas Amonia, Pria di Jakut Meninggal Dunia, Begini Kronologinya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan