Innalillahi, Seorang Atlet Pacu Jalur di Kuansing Meninggal saat Sampai Garis Finis

Jumat, 23 Agustus 2024 – 10:50 WIB
Event olah raga Pacu Jalur di Kuansing. Foto:Polres Kuansing.

jpnn.com, KUANSING - Berita duka datang dari event Pacu Jalur di Kuansing. Seorang atlet meninggal dunia saat sedang berpacu di lintasan.

Insiden itu terjadi pada Kamis 22 Agustus 2024 sore. Atlet bernama Ansurni (43) tumbang di jalurnya ketika mencapai garis finis.

BACA JUGA: Pendaftaran CPNS di Lingkungan Pemprov Riau Dibuka Besok

“Benar ada satu atlet yang meninggal. Korban diduga kelelahan,” kata Kapolres Kuansing, AKBP Pangucap Jumat (23/8).

Pangucap menjelaskan Ansurni meninggal Kamis sore pukul 16.20 WIB. Korban adalah warga Simpang Pulau Beralo, Kuantan Hilir.

BACA JUGA: Masih Ada Akal-akalan Demi Kaesang & Anies tetap Terjegal?

Sebelum meninggal dunia, Ansurni sempat merasa kelelahan setelah berpacu. Melihat kondisi menurun, korban dibawa ke Posko Kesehatan Pacu Jalur untuk ditangani oleh tim medis.

"Pada saat korban melaksanakan pacu jalur tersebut korban mengalami pingsan dalam jalur yang berada di pancang finis. Korban lalu dipindahkan ke speed boat ke Posko Kesehatan dan dibawa menuju RSUD Teluk Kuantan pakai mobil ambulan," jelasnya.

BACA JUGA: Polisi Tahan Pengusaha TV Kabel yang Aniaya Istri Sendiri di Pekanbaru

Setelah sampai di RSUD Teluk Kuantan, korban diperiksa oleh pihak RSUD Teluk Kuantan dan dinyatakan meninggal dunia. Lalu pukul 18.30 WIB korban dibawa ke rumah duka.

Korban sendiri tercatat sebagai peserta dari Jalur Jitu Kuantan. Jalur tersebut tercatat berasal dari Desa Pulau Busuk, Kecamatan Inuman, Kuantan Singingi.

"Dugaan sementara atlet jalur ini meninggal karena kelelehan. Jadi terjadi henti jantung atau cardiac arest," lanjut Pangucap.

Sementara itu anggota BPD Pulau Busuk, Hengki Yuliandi mengatakan korban saat berpacu tercatat sebagai anak pacu Jalur Jitu Kuantan. Korban kelelahan saat finish dan menang.

"Selesai pacu korban kelelahan saat sampai di finish dan itu posisi menang. Kondisi korban sudah lemas dan langsung dibawa ke kajang atau posko, karena kondisi lemah dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan telah henti nafas atau henti jantung," kata Hengki.

Sebelum berpacu, korban sendiri beberapa kali datang latihan. Namun kondisi korban dalam keadaan sehat dan tak ada keluhan.

"Sebelum berpacu kondisi korban sehat dan baik. Selama latihan dan main sebelum-sebelumnya ikut latihan tidak ada keluhan, maka kami tentu sangat berduka," kata Hengki. (mcr36/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler