Innalillahi, Tiga Warga Mojokerto Tewas saat Angin Kencang Menerjang

Senin, 15 November 2021 – 09:49 WIB
Petugas membersihkan pohon tumbang yang menimpa bangunan sehingga mengakibatkan tiga warga Mojokerto tewas, Minggu (14/11). Foto: dok. BPBD Mojokerto.

jpnn.com, MOJOKERTO - Peristiwa angin kencang yang menerjang wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mengakibatkan pohon tumbang sehingga menimpa bangunan milik warga.

Akibat musibah itu, tiga warga tewas dan tiga lainnya luka berat.

BACA JUGA: Hendra Saptaprahara Ditemukan Tewas Terendam Air

BPBD Mojokerto melaporkan peristiwa angin kencang yang menumbangkan pohon itu terjadi pada Minggu (14/11), pukul 16.30 WIB, di di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas.

"Tak hanya korban meninggal dan luka berat, dua warga juga dilaporkan mengalami luka ringan akibat peristiwa ini," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers, Senin (15/11).

BACA JUGA: Kasus Formula E, Ferdinand Mencurigai Peran 2 Eks Pimpinan KPK Ini

Akibat kejadian itu, sebuah warung mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat akibat tertimpa pohon yang tumbang.

Pascakejadian, BPBD bersama dinas terkait dan masyarakat berhasil mengevakuasi korban luka-luka untuk mendapat perawatan di rumah sakit terdekat.

BACA JUGA: Fadli Zon Harus Melawan Teguran DPP Gerindra

Selain pertolongan dan penyelamatan, petugas di lapangan membersihkan pohon tumbang serta material bangunan yang berserakan tersebut hingga pukul 20.30 WIB.

BNPB juga melaporkan kondisi terkini bencana banjir di wilayah Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi.

Peristiwa yang berlangsung pada Minggu (14/11), pukul 19.00 WIB, melanda dua desa di dua kecamatan, yaitu Desa Kandangan di Kecamatan Pesanggaran dan Desa Kedunggebang di Kecamatan Tegaldlimo.  

Banjir tersebut berdampak pada 66 KK dan sejumlah fasilitas, seperti tempat ibadah, pasar tradisional dan sekolah.

"BPBD Kabupaten Banyuwangi menginformasikan banjir di pemukiman berangsur surut sedangkan debit air sungai masih tampak tinggi," ujar Abdul Muhari. (fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler