jpnn.com - JAKARTA - Jumlah korban gempa di tiga kabupaten di Aceh, terus bertambah.
Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh dan Pidie Jaya, hingga Kamis (8/12) pukul 09.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi mencapai 102 jiwa.
BACA JUGA: Hamdalah, Indonesia Sabet 12 Kategori World Halal Tourim Award 2016
"Sementara itu 700-an lainnya luka-luka dan 3.267 masyarakat mengungsi akibat gempa 6.5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireueun," ujar Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (8/12) siang.
Menurut Sutopo, banyaknya masyarakat yang mengungsi disebabkan rumah mereka mengalami kerusakan. Di mana sebagian besar tidak mungkin lagi untuk ditempati.
BACA JUGA: Maaf, PMI Tidak Terima Bantuan Baju Bekas
"Kerusakan akibat gempa ini tercatat 105 ruko roboh, 19 ruko rusak berat, lima ruko rusak ringan, 429 rumah rusak dengan rincian 348 rusak berat, 42 rusak sedang, 39 rusak ringan," tutur Sutopo.
Selain itu 14 bangunan masjid, kata Sutopo, juga rusak berat, enam unit musala/meunasah rusak, satu unit bangunan RSUD Pidie rusak berat, satu unit bangunan Kampus STAI AL-Azziziyah Mudi Mesra roboh dan tiga unit bangunan pesantren rusak.
BACA JUGA: Simak nih Penjelasan dari Mbah Rono soal Gempa
"Rabu kemarin Pelaksana Tugas Gubernur Aceh telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana skala provinsi selama 14 hari dari 7-20 Desember," kata Sutopo.
Menurut Sutopo, penetapan status karena dampak gempa yang terjadi di Kabupetan Pidie Jaya, Bireun dan Pidie sangat dahsyat.
"TNI hari ini direncanakan mendirikan rumah sakit lapangan di Pidie Jaya untuk menangani korban luka yang masih ada. BNPB sendiri pada sore ini mengirimkan bantuan senilai Rp 3,5 miliar dalam bentuk tenda posko sebanyak sepuluh buah, genset kapasitas 2.800 watt sebanyak sepuluh unit, permakanan, family kit dan lainnya," pungkas Sutopo. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren..Menhub Budi Buat Aksesibilitas Pariwisata
Redaktur : Tim Redaksi