jpnn.com, JAKARTA - Electrolux terus mengembangkan bisnisnya dengan berbagai inovasi untuk memberikan solusi kepada masyarakat guna mengatasi permasalahan sehari-hari.
Saat ini Electrolux sudah menapak usia 100 tahun. Electrolux pun menggelar Taste and Care Exhibition di Kota Kasablanka Mall, Jakarta, 24-28 April 2019
BACA JUGA: Karya Inovatif Pelajar Cendekia Harapan di Acara Indonesia Science Day 2019
“Pencapaian selama seratus tahun Electrolux mendampingi masyarakat mewujudkan hidup sehari-hari yang lebih baik akan terus dikembangkan tanpa henti,” kata Presiden Direktur Electrolux Indonesia Iffan Suryanto, Minggu (5/5).
Dia menambahkan, pihaknya memberikan perbedaan positif tidak hanya melalui desain, tetapi dengan hasil yang hebat serta berbagai cara baru yang kreatif.
BACA JUGA: Hebat! Tiga Pelahar Buat Obat Nyamuk dari Daun Beringin
“Electrolux akan terus hadir sebagai merek internasional yang menciptakan inovasi untuk membentuk hidup yang lebih baik saat ini, esok, dan seratus tahun mendatang,” imbuh Iffan.
Dalam acara itu Electrolux menghadirkan berbagai produk andalannya. Di antaranya, mesin cuci, kompor tanam, oven, cooked hood, lemari es, pengisap debu, dan AC.
BACA JUGA: Bank OCBC NISP Ajak Mahasiswa Berbagi Ide di IdeatiON 2019
Electrolux juga meluncurkan produk terbarunya, Electrolux UltimateCare™ 900, PURE F9, Potenza Hob dan Lemari Es Electrolux 620L NutriFresh® Inverter French Door.
Desainer ternama Indonesia Barli Asmara mengaku terkesan dengan berbagai produk Electrolux, terutama mesin cuci.
“Sebagai desainer, saya yakin bahwa pakaian pun butuh diperhatikan. Sebab, fungsinya bukan sekadar penutup tubuh, melainkan turut membentuk identitas kita,” ujar Barli.
Chef Chandra Yudasswara yang hadir dalam acara itu juga mengaku telah membuktikan kehebatan Potenza Hob, kompor tanam modern berdesain Eropa.
“Api yang dihasilkan besar, tetapi aman sehingga panci dan wajan cepat panas. Memasak juga jadi lebih cepat dan hemat energi,” ujar Chandra. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen Penguatan Inovasi: Hasil Riset Jangan jadi Sampah
Redaktur & Reporter : Ragil