jpnn.com, PONOROGO - Penyakit demam berdarah telah ditetapkan status kejadian luar biasa di Ponorogo, Jawa Timur. Hal ini membuat 3 siswa SMA berinovasi membuat obat nyamuk dari bahan dasar daun beringin.
Ketiganya adalah M. Akif Tholibul Huda, Rifqi Fathil Alhamid dan Hanifah Rana Zahirah, 3 siswa SMA Muhammadiyah Ponorogo.
BACA JUGA: Mayoritas Pasien Demam Berdarah Dewasa Opname
Tiga pelajar ini membuat sebuah inovasi produk bernama hat (obat nyamuk elektrik) yang dibuat dari bahan dasar daun beringin kering.
Inovasi ketiga siswa ini bermula karena melihat banyaknya warga yang terserang demam berdarah. Terlebih di Kabupaten Ponorogo telah ditetapkan status kejadian luar biasa kasus demam berdarah .
BACA JUGA: Waspada Demam Berdarah, Jangan Tunda Periksa ke Dokter
Produk yang mereka buat sebenarnya tidaklah beda dengan produk obat nyamuk yang dijual di pasaran. Namun, yang membedakan adalah bahan dasar dari daun pohon beringin.
"Selain mudah didapat juga sudah dilakukan penelitian bahwa daun beringin memang bisa mengusir nyamuk," ujar Akif Tholibul Huda.
BACA JUGA: Pasien Demam Berdarah Membeludak di RSUD
Produk tersebut berwadahkan kertas karton layaknya produk siap jual berlabel HAP. Nama produk tersebut merupakan akronim dari 3 bocah penemu itu.
Akif mulai mencoba produk yang telah dibuatnya. Dia meletakan HAT di wadah yang tersambung aliran listrik. Serupa saklar yang biasa digunakan untuk mengusir nyamuk dengan obat nyamuk eletrik produksi pabrik.
"Selain itu produk obat nyamuk daun beringin ini, jika dipakai akan tercium aroma wangi dan yang membuat lebih tidak menyengat layaknya obat nyamuk yang terkadang membuat tenggorokan terasa serak," imbuh Akif.
Kreativitas anak muda memang perlu untuk selalu diapresiasi dan dukungan dari semua pihak, terlebih dari pemerintah. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wabah Demam Berdarah Meluas, Wabup Turun Tangan Fogging ke Rumah Warga
Redaktur & Reporter : Natalia