jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan media luar ruang atau Out of Home (OOH) juga ikut terdampak krisis di masa pandemi Covid-19.
Komarudin Fuad, CEO Jaris & K mengatakan cobaan di awal pandemi sangat luar bisa terhadap perusahaannya.
BACA JUGA: Insan Periklanan Unik dan Berbakat Bakal Unjuk Gigi di Citra Pariwara
"Kami sendiri bingung karena ini baru pertama kali dan dirasakan oleh semua company. Semua brand minta review kontrak, itu momen paling menyedihkan," kata Komarudin dalam keterangan tertulis, Minggu (15/8).
Meski demikian, anak perusahaan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi, salah satu agensi periklanan OOH ini berusaha bertahan dengan terus berinovasi, salah satunya revenue calculator.
BACA JUGA: Ads Mall Jadi Konektor Pemegang Merek dan Agensi Iklan
Menurut Komarudin, strategi ini dilakukan dengan menyesuaikan biaya yang dimiliki oleh brand untuk kemudian dibuatkan iklan.
"Ketika pandemi ini, semua brand sebenarnya punya uang tetapi terbatas. Bagaimana cara kita mengutilisasi uang terbatas mereka," ujarnya.
BACA JUGA: Tolak Wacana Larangan Total Iklan Rokok, Asosiasi Periklanan Indonesia: Itu Tidak Adil
Beberapa waktu lalu PT Trimedia Imaji Rekso Abadi meluncurkan campaign kolaborasi dengan para seniman Jakarta dalam ekshibisi instalasi seni pada pilar MRT.
Mengusung tagar #UntungGuediJakarta, campaign ini digerakkan untuk mendukung para seniman yang membutuhkan medium berekspresi melalui karya mereka di masa pandemi, serta menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah seni.
Sejumlah seniman dari berbagai arus turut berpartisipasi dalam campaign ini, sebut saja penyanyi Kunto Aji, label rekaman Sun Eater, hingga sejumlah creative agency.
Selain itu, PT Trimedia Imaji Rekso Abadi juga melakukan aksi sosial dengan memanfaatkan media luar ruang yang mereka miliki.
"Saya pikir bahwa advertising tidak hanya medium komersil untuk brand beriklan, tetapi juga pembawa pesan sosial untuk warga Jakarta," tuturnya.
Di media luar ruang berupa pilar-pilar MRT berbentuk LED tersebut, terpampang karya lukis tentang multikultural Kota Jakarta dari para seniman berkebutuhan khusus.
"Respons masyarakat sangat luar biasa. Mereka tak percaya karya lura biasa itu dibuat oleh anak-anak berkebutuhan khusus," imbuh Hendy Drajat, Direktur Sales and Marketing PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.
Aksi sosial yang mengusung tagar #MemilihGigih ini diharapkan bisa memberi ruang pada semua seniman tanpa melihat perbedaan.
Direktur Operasional PT Trimedia Imaji Rekso Abadi menambahkan bahwa dalam melahirkan kreasi mereka menggabungkan tren, teknologi dan kreativitas.
"Kami akan siap dengan gebrakan-gebrakan baru untuk konsep kreatif di OOH," papar Bachrein Fatihin. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh