jpnn.com, JAKARTA - Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu memastikan peristiwa penabrakan pagar kawasan Markas TNI Angkatan Darat, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (14/5), tidak terkait aksi terorisme.
Menurut Roma, peristiwa murni kecelakaan biasa, karena pengendara yang berboncengan bersama istri dan seorang anak balitanya kehilangan konsentrasi.
BACA JUGA: Siaga Satu, Patroli Laut di Nusakambangan Diperketat
"Mereka naik motor dari Kapuk (kediaman), berangkat ke Stasiun Senen (rencananya mudik) menuju Semarang (motor rencananya dipaketkan dengan menggunakan ekspedisi). Kemudian saat melintas di sini (depan Mabes TNI AD Jalan Veteran) istrinya menepuk-nepuk punggung suaminya, mengingatkan salah jalan," ujar Roma saat memberikan keterangan pers di depan Mabes AD, Senin malam.
Karena punggungnya ditepuk-tepuk sang istri, kata Roma, pengendara berusia 42 tahun tersebut kehilangan konsentrasi. Motor yang dibawa oleng, akibat kelebihan muatan.
BACA JUGA: Tas Penabrak Pagar Mabes TNI AD Diperiksa Penjinak Bom
Pasangan suami-istri itu diketahui juga membawa dua buah bungkusan besar dan sebuah ransel panjang. Selain itu juga membawa ransel kecil berwarna hitam.
"Karena ditepuk istrinya akhirnya hilang keseimbangan dan menabrak kebetulan pagar dari Mabes AD di Jalan Veteran ini," ucapnya.
BACA JUGA: Satu Keluarga Boncengan Bawa Tas Tabrak Pagar Mabes TNI AD
Menurut Roma, keterangan diperoleh setelah melakukan pemeriksaan terhadap pengendara yang sebelumnya diamankan di dalam Mabes TNI. Selain itu, aparat kepolisian juga memeriksa sejumlah barang yang dibawa kedua suami-istri tersebut.
"Setelah diperiksa, dicek, betul mereka mau berangkat, buru-buru ke Stasiun Senen untuk ke semarang dalam rangka pulang menghadapi awal bulan puasa. Pemeriksaan kami lakukan sesuai SOP, dengan menggunakan X-ray. Dua ransel hanya berisi pakaian-pakaian yang akan dibawa oleh keluarga tadi itu ke Semarang," pungkas Roma.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Guncang Surabaya, Laga Persebaya vs Persib Ditunda
Redaktur & Reporter : Ken Girsang