Inspirasi Srikanth Dalam PassionVille

Minggu, 04 Desember 2016 – 06:53 WIB
Salah satu peserta dalam kompetisi ProjectPassion. FOTO : jpnn

jpnn.com - Nun jauh di India sana, ada seorang anak manusia bernama Srikanth Bolla. Sepintas tidak ada yang spesial dari sosok tuna netra yang berasal dari keluarga miskin itu. Namun ketekunan dan semangat belajar yang pantang menyerah bisa menjadi inspirasi bagi siapapun.

Bagaimana tidak, kini di usianya yang baru beranjak 23 tahun, Srikanth sukses mendirikan perusahaan bernilai 7,5 juta dolar AS atau hampir setara Rp 100 miliar. Tentu itu tidak terjadi begitu saja. Selain keuletan, juga ada sosok penting di balik kesuksesannya. Yakni seorang guru yang mau membuatkan buku audio bagi Srikanth untuk tetap bisa belajar. Bahkan hingga bisa diterima di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat.

BACA JUGA: Manfaat Facebok untuk Kesehatan Anda? Gimana Caranya?

Kisah sukses dan humanis Srikanth itulah yang menggerakkan hati Abdullah Faqih untuk membuat proyek buku audio. Konsep ide itu kemarin dia tawarkan dalam acara Project Passion PassionVille yang diselenggarakan di Rumah Budaya Tembi Jogjakarta.

Bersama partnernya, Faqih membuat proyek bernama Voice for Change. Konsepnya sederhana, yakni mengajak semua orang yang hobi membaca buku untuk merekam suaranya ketika membaca, dengan recorder apapun. Nah, file suara itulah yang kemudian dikirimkan ke admin untuk selanjutnya didistribusikan ke panti-panti tuna netra.

BACA JUGA: Crosser Jakarta Track Rambah Jalur Ekstrim Halimun

Kenapa harus audio book? Faqih menjelaskan, buku adalah jendela dunia. Dengan buku, seseorang mampu mengubah tidak hanya hidupnya, tapi juga hidup orang banyak. Memang bagi orang tuna netra sudah memiliki buku braile, tapi sayang jumlah judul dan tema buku itu terbatas. Belum lagi ukurannya yang besar dan mahal.

”Padahal, sebagian besar orang tuna netra saat ini pasti memiliki gadget. Baik untuk mendengar radio atau menelpon. Itu yang kita manfaatkan. Kalau satu orang tuna netra saja bisa mendapat akses literasi, maka bukan tidak mungkin dia akan mengubah nasib masyarakat seperti Srikanth,” jelas dia.

BACA JUGA: Menteri Siti Ngelayab Malam Minggu ke Cimahi, Ada Apa?

Akhirnya, setelah melalui berbagai tahap penilaian, project Faqih dinobatkan menjadi pemenang.

Proyek Faqih mendapat sambutan positif dari pakar ide Yoris Sebastian yang menjadi mentor dalam ajang Project Passion PassionVille. Menurutnya ide ini sangat luar biasa. ”Tinggal kita harus pikirkan bagaimana mengemasnya menjadi sebuah kegiatan yang mengguncang masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia,” jelas dia.

Hal tersebut juga disepakati oleh Ronald Walla, President Director PT Wismilak Inti Makmur Tbk dan penasehat Wismilak Foundation. "Wismilak ingin memberikan kontribusi nyata, hingga implementasi positif kepada masyarakat. Indonesia memerlukan ide , semangat dan peran nyata pemuda Indonesia untuk membangun bangsa ini agar Indonesia lebih mendunia. Kami yakin kompetisi ini merupakan peluang yang tepat untuk anak-anak muda yang memiliki passion dan ingin berbuat sesuatu melalui passion mereka," ujar Ronald Walla seusai memberikan penghargaan.

Selain Voice For Changes, kompetisi ProjectPassion dari Wismilak juga memberikan dua penghargaan untuk proyek 'Museum Ziarah Kenangan' dari Semarang dan proyek "Merupa Menjelma Di Tiap Sudut Kota' dari Surabaya, sebagai 'The Remarkable ProjectPassion'. Proyek Museum Ziarah Kenangan mengajak anak muda lebih menggiat mengunjungi museum lewat program pembuatan film dan sub program pendukung, sedangkan Proyek Merupa Menjelma merupakan proyek giant wallchalkboard sebagai sarana kreatif melaui mural untuk memperindah kawasan Kali Asin Surabaya. Masing-masing proyek ini juga mendapatkan pembiayaan dari Wismilak. (JPNN/pda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketahui 5 Gejala Tubuh Aneh dan Artinya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler