Instruksi Ganjar kepada Jajarannya: Jangan Dimanipulasi, Saya Tanggung Jawab

Selasa, 26 Mei 2020 – 18:52 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengimbau kepada seluruh jajarannya, agar tidak memanipulasi data Covid-19.

Menurut Ganjar, publik harus mengetahui data yang terjadi di Jateng, meskipun lonjakan penyebaran virus Corona meningkat.

BACA JUGA: Minta Warga tak Kembali ke Jakarta, Ganjar: Janganlah Kamu Mendekati Daerah Wabah itu

"Ingat, data jangan pernah dimanipulasi. Walaupun tinggi terus kita share biar publik sekalian tahu data tersebut," ungkap Ganjar Pranowo pada saat video virtual di acara SilaturaHome, Selasa (26/5).

Ganjar mengatakan, masyarakat Indonesia juga perlu mengetahui data yang terjadi di Jateng. Jika terjadi lonjakan yang tinggi, Ganjar pun mengaku siap menghadapinya.

BACA JUGA: Viral! Petugas Puskesmas Cantik Imbau Warga jangan Hamil

"Kita harus berikan data kepada publik. Nanti saya yang tanggung jawab. Misalkan terjadi lonjakan tinggi saya akan jawab semuanya. Apa yang menyebabkan itu," tegas Ganjar.

Ganjar pun menjelaskan, angka pemudik yang masuk di Jateng sejak imbauan larangan mudik diberlakukan hingga saat ini, sudah mencapai 900 ribu pemudik.

BACA JUGA: Cek Penerapan New Normal di Pusat Perbelanjaan, Ganjar: Itu yang Dekat-dekat, Ayo Jaga Jarak

"Jadi gini. Yang dari Jabodetabek yang melakukan pulang kampung pas keputusan larangan mudik ke Jateng sampai hari ini sudah kita catat. Kira-kira angkanya 900 ribu pemudik yang sudah masuk Jateng," kata Ganjar.

Bagi pemudik yang baru masuk ke Jateng, Ganjar pun mengimbau agar mereka melakukan karantina selama 14 hari terlebih dahulu dan dilakukan rapid test.

"Harus kita karantina dulu. Setelah 14 hari kita lakukan rapid test kalau hasilnya negatif baru boleh pulang," ujarnya.

Tak hanya itu, Ganjar pun melaporkan dua daerah di Jateng yang sudah memasuki zona hijau.  

"Sampai hari ini Rembang merupakan satu kabupaten yang masih hijau. Kemudian di kota Tegal yang ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga sudah zona hijau. Walaupun kemarin ada yang sakit, tetapi saya baru dapat laporan dia sudah sembuh. Jadi sudah dua yang hijau," urainya.

Namun daerah yang sudah memasuki zona hijau itu bukan berati sudah aman. Ganjar pun menyarankan harus tetap waspada.

"Zona hijau ini bukan berarti hijau seterusnya ya. Masih bisa dipengaruhi oleh daerah sekitarnya, terutama daerah perbatasan. Jadi kita harus tetap waspada dan menjadi kesehatan," pungkas Ganjar. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler