Instruksi Presiden Jokowi Tegas: Setop Liga 1, Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 – 18:13 WIB
Presiden Jokowi keluarkan instruksi terkait Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan Aremania tewas. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada PSSI menyetop sementara turnamen Liga 1 setelah ratusan Aremania tewas dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.

Penyetopan itu bertujuan untuk memudahkan evaluasi dan investigasi dari kepolisian terhadap insiden yang mencoreng dunia sepak bola tanah air.

BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Bambang Rukminto: Copot Kapolda Jatim & Kapolres Malang

Berikutnya, Presiden Jokowi juga menginstruksikan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas kericuhan pascalaga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10) malam.

"Khusus kepada Kapolri, saya minta investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," ucap Jokowi dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/10).

BACA JUGA: Ratusan Aremania Tewas saat Tragedi Kanjuruhan, Irjen Nico: Suporter Anarkistis

Presiden juga memerintahkan Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga diminta mengevaluasi semua pertandingan sepak bola serta prosedur pengamanan laga.

Kepala Negara pun menyampaikan dukacita mendalam atas tragedi yang mengakibatkan ratusan suporter Arema FC, Aremania tewas.

BACA JUGA: Ratusan Aremania Tewas, Media Asing Beramai-ramai Wartakan Tragedi Kanjuruhan

Suami Iriana itu mewanti-wanti jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan serupa di masa yang akan datang.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air," ucap Jokowi.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan bermula setelah ribuan pendukung Arema FC masuk ke area lapangan menyusul kekalahan klub kebanggaan mereka melawan Persebaya.

Di saat yang bersamaan, para pemain dan ofisial Persebaya meninggalkan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan empat mobil barakuda.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan pendukung Arema FC merasa kecewa sehingga beberapa suporter turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Dalam proses itu, petugas akhirnya melakukan tembakan gas air mata karena pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas, serta melakukan anarkistis yang membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar, kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," ujar Irjen Nico Afinta. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aremania Ricuh di Kanjuruhan, 127 Orang Meninggal Dunia, Termasuk 2 Polisi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler