JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan relatif leluasanya aksi teroris di sejumlah kota di Indonesia mengindikasikan belum optimalnya fungsi dan peran intelijen negara dalam mengawal perjalanan bangsa iniMenurutnya, intelijen lebih fokus bekerja mengawal kepentingan penguasa dibanding melindungi kepentingan negara
BACA JUGA: Anggota KPU Diberi Uang oleh Mantan Bupati Nisel
"Saya melihat ada sesuatu yang belum pas di badan intelijen negara kita karena terkesan fokus bekerja untuk mengawal kepentingan kelompok penguasa," kata Lukman Hakim Saifuddin, di lobi gedung Nusantara III, komplek parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (27/4).
Menurut politisi PPP itu, sesuai dengan konstitusinya, intelijen negara itu harus bekerja untuk kepentingan negara secara keseluruhan
"Jangan dibelokan atau disempitkan ke arah mengawal dan menjaga kepentingan penguasa karena di bagian luar kekuasaan tengah terjadi sebuah konstelasi yang jelas-jelas merubah idiologi bangsa ini dengan paham-paham yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," imbuhnya.
Ditegaskan Lukman, aksi terorisme yang saat ini terjadi di Indonesia tidak lagi bisa dihadapi hanya dengan mengandalkan kekuatan senjata karena kegiatan mereka (misalnya NII) sudah masuk ke pusat-pusat pendidikan generasi muda.
"Kita tahu itu terjadi justru dari keluarga korban yang kehilangan anak-anak mereka
BACA JUGA: Polri Buru Donatur Kelompok Pepi
Peristiwa ini sesungguhnya tamparan kuat bagi badan intelijen negara karena aksi terorisme yang merekrut generasi muda sama sekali tidak terdeteksi oleh intelijen negara," tukas Lukman Hakim SaifuddinBACA JUGA: Rakernas HKTI Rekomendasikan UU Perlindungan Petani
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pepi Kader Tiga Perakit
Redaktur : Tim Redaksi