JAKARTA - Soliditas Partai Demokrat kini diujiWakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie dikritik rekan-rekannya
BACA JUGA: Bambang Anggap Marzuki Alie Minim Jam Terbang
Kinerja Marzuki sebagai ketua DPR disorotBACA JUGA: 20 Anak Mentawai jadi Anak Asuh Demokrat
Menurut dia, pernyataan-pernyataan tersebut kontraproduktif dengan berbagai langkah SBY dan para tokoh Demokrat lain yang kini berusaha membangun citra di mata publik
Baru-baru ini Marzuki membuat pernyataan yang terkesan tidak memiliki empati terhadap korban bencana tsunami di Mentawai, Sumatera Barat
BACA JUGA: PAN Siap Ledakkan Skandal Penjualan Krakatau Steel
Di gedung DPR, Marzuki menyampaikan bahwa tsunami sudah menjadi risiko bagi penduduk yang tinggal di pulau-pulau"Kalau sudah tahu berisiko, ya pindah saja," ucap Marzuki Rabu lalu (27/10).Pernyataan tersebut spontan memicu kontroversi dan kritik, termasuk dari kalangan internal DPRRuhut menyatakan bisa memahami protes dari LSM dan sejumlah anggota fraksi di DPR ituTerutama, kekecewaan warga Mentawai"Saya atas nama partai menyampaikan permintaan maafPak SBY dan ketua fraksi (Jafar Hafsah, Red) sudah tahu tentang itu semua," tegasnyaDia memastikan, Partai Demokrat tidak akan mendiamkan persoalan tersebut"Pasti beliau (Marzuki, Red) akan dievaluasi," ujar pemeran tokoh Poltak dalam sinetron Gerhana itu.
Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah anggapan tentang adanya rencana menggeser Marzuki dari posisi ketua DPRNamun, secara tersirat, Anas tetap berharap Marzuki meningkatkan kinerja sebagai ketua DPR"Pak Marzuki pasti bersemangat untuk ikhtiar mendongkrak kinerja sebagai ketua DPR maupun DPR sebagai institusi," kata Anas.
Bukan kali ini saja posisi Marzuki sebagai ketua DPR digoyangPada 11 Oktober 2010, 31 anggota Komisi III DPR dari lintas fraksi mengadukan para pimpinan DPR, terutama Marzuki, ke Badan Kehormatan (BK) DPRMereka memprotes pertemuan pimpinan dewan dengan calon Kapolri Komjen Pol Timur Pradopo pada 6 Oktober lalu atau sebelum fit and proper test.
Sebelumnya, tepatnya 11 Maret 2010, koalisi LSM juga mengadukan Marzuki ke BK DPRMarzuki dianggap telah melakukan sembilan pelanggaran etika selama beberapa bulan bertugas sebagai ketua DPRSalah satunya adalah kerap bertindak otoriter dan cenderung diskriminatif dalam memimpin sidangDia juga dianggap pernah membatalkan secara sepihak rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih serta rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama Suryadharma Ali.
Dikonfirmasi secara terpisah, Marzuki sangat percaya diri tidak akan digeser dari posisi ketua DPR oleh Partai Demokrat"Dengan jelas, Ketum (Anas, Red) menyatakan tidak ada wacana penggantian ketua DPR," ungkap dia.
Menurut dia, sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat, yang berwenang menentukan pengisi jabatan ketua DPR adalah majelis tinggi partai"Ketua majelis tinggi adalah SBYSaya sebagai wakil ketua dewan pembina merangkap anggota majelis tinggi," tegasnya(pri/c11/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Lukman Nilai Muhaimin Paranoid
Redaktur : Tim Redaksi