jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Senin malam (18/12). Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu berbicara lepas saat menyampaikan kata sambutan.
Jokowi mengawali pidatonya dengan menyapa tamu undangan, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Ketiga RI BJ Habibie, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, serta petinggi Partai Golkar lainnya. Selanjutnya, Jokowi menyampaikan pidato yang membuat kader-kader Golkar tekun menyimaknya.
BACA JUGA: Jokowi Bongkar Grup JK, Luhut dan Ical di Munaslub Golkar
Presiden Ketujuh RI itu mengaku sempat khawatir dengan situasi internal partai yang menjadi pendukung pemerintahannya. Berdasar informasi yang masuk ke Jokowi, kondisi internal Golkar memanas.
"Akhir November bulan yang lalu, saya sempat waswas. Kabar-kabarnya entah benar entah tidak, Golkar sempat memanas, Golkar sempat menghangat,” ujarnya.
BACA JUGA: Nurdin Halid: Tak Ada Pendaftaran Caketum di Munaslub Golkar
Ternyata, kabar yang sampai ke Jokowi tak sepenuhnya benar. “Setelah saya dalami ternyata hanya hangat-hangat kuku. Tidak sampai panas," ucap Jokowi yang langsung mencairkan suasana pembukaan Munaslub Golkar.
Karena itu pula Jokowi memutuskan menerima surat permohonan DPD I Partai Golkar se-Indonesia yang meminta waktu bertemu dengannya di Istana Kepresidenan Bogor. Pertemuan itu akhirnya terselenggara pada 30 November 2017.
BACA JUGA: Sayang jika Munaslub Golkar Hanya Mengukuhkan Ketum Baru
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, Golkar adalah partai besar tempat para politikus ulung bernaung. Di dalam Golkar ada teknokrat dan negarawan.
Selain itu, insfrastruktur partai berlambang beringin hitam itu juga sampai ke desa, bahkan setingkat rukun tetangga (RT). Karena itu ketika Jokowi menerima pengurus DPD I Golkar se-Indonesia di Istana Bogor langsung berpesan agar tetap menjaga keutuhan dan kesolidan partai pemenang Pemilu 2004 itu.
"Jadi, jika Golkar gonjang-ganjing, jika Golkar tidak solid, (tidak) utuh, jika di internal Golkar ramai, ini tidak bagus untuk Golkar maupun untuk politik nasional," tuturnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Posisi Idrus Marham Tidak Aman
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam