Internet di Desa Wadas Lelet, Listrik Padam, YLBHI Curiga Begini

Minggu, 13 Februari 2022 – 18:26 WIB
Sejumlah warga yang sempat ditahan polisi tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). Sebanyak 64 warga Desa Wadas dibebaskan oleh pihak kepolisian terkait aksi penolakan pembangunan Bendungan Bener. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mencurigai ada agenda tersembunyi di balik pemadaman listrik dan perlambatan akses internet di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).

Isnur menduga ada pihak yang ingin mencegah penyebarluasan informasi terkait situasi terkini di Desa Wadas yang sempat mencekam pada Selasa (8/2) lalu.

BACA JUGA: LBH Ansor Kabarkan Situasi Terkini Desa Wadas, Warga Masih Trauma

"Kami curiga ada upaya mencegah publikasi, live stream, penyebarluasan informasi, dengan cepat melalui sosial media dengan cara perlambatan (internet),” kata Isnur saat diskusi virtual yang diselenggarakan Iluni UI secara virtual, Minggu (13/2).

Menurut Isnur, insiden pengerahan aparat kepolisian ke Desa Wadas sebenarnya terekam dari sejumlah video.

BACA JUGA: AP Keluarkan Pistol saat Akan Ditangkap Polisi, Dia Ternyata

Namun, akses internet lelet membuat informasi itu sulit keluar ke media sosial.

Isnur juga menyinggung sempat padamnya aliran listrik di Desa Wadas selama beberapa hari.

BACA JUGA: Immanuel Sebut Puan Galau Dicueki Ganjar saat Datang ke Jateng

Dia mengatakan kejadian listrik padam berdampak pada banyak hal. Salah satunya ialah arus keluar masuknya informasi dari Desa Wadas.

"Informasi, misalnya televisi ataupun HP yang lowbat tidak bisa dilakukan untuk percepatan informasi keluar," ungkap Isnur.

Selain itu, Isnur juga menjelaskan LBH dan pihak-pihak yang hendak menyalurkan logistik sempat kesulitan untuk masuk ke Desa Wadas.

Dia menuturkan akses pintu masuk ke Desa Wadas ditutup seusai bentrok aparat dengan warga penolak penambangan andesit.

Isrnur juga menyebut sejumlah jurnalis sempat dihalang-halangi untuk memasuki Desa Wadas. (tan/fat/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler