Interpelasi Didukung Rakyat, Elektabilitas PDIP dan PSI Melesat

Sabtu, 18 September 2021 – 18:06 WIB
Hasil survei elektabilitas partai politik yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) di Jakarta, Sabtu (18/9/2021). Foto: ANTARA/HO-JRC

jpnn.com, JAKARTA - Survei Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di tingkat provinsi makin jauh meninggalkan partai-partai lainnya.

Temuan itu mencerminkan besarnya dukungan rakyat bagi penggunaan hak interpelasi terkait skandal Formula E.

BACA JUGA: Anies Gaet Elite, Survei JRC: 70 Persen Warga Minta Interpelasi

Direktur Komunikasi JRC Alfian P mengatakan elektabilitas PDIP saat ini berada di angka 23 persen, sementara PSI 17,6 persen. Jika digabungkan, elektabilitas kedua parpol mencapai lebih dari 40 persen.

“Dengan kuatnya posisi politik PDIP dan PSI, rencana interpelasi tinggal selangkah lagi untuk terealisasi,” kata di Jakarta, Sabtu (18/9).

BACA JUGA: Foreder: Pak Anies, Mengapa Takut Menghadapi Interpelasi?

Seperti diketahui, legislator dari PSI dan PDIP adalah pengusung utama usulan interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan.

Kedua parpol juga diketahui selama ini bersikap kritis terhadap kebijakan yang diambil Anies di ibu kota.

BACA JUGA: Ikut PSI soal Interpelasi Anies Baswedan, Fraksi PDIP Dinilai Memalukan

Sejauh ini partai-partai lain yang memiliki kader di DPRD DKI belum menyatakan dukungan untuk interpelasi. Elektabilitas partai-partai ini tidak ada yang mencapai angka 10 persen.

Elektabilitas Gerindra di ibukota hanya sebesar 5,3 persen, di bawah Golkar (8,1 persen) dan Demokrat (6,9 persen). Demikian pula dengan PKS yang bersama Gerindra mengusung Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017, hanya meraih elektabilitas 5,0 persen.

Pada urutan berikutnya adalah Nasdem (3,9 persen) dan PKB (2,6 persen), disusul parpol baru yaitu Partai Ummat (1,9 persen). Parpol besutan Amien Rais tersebut mengungguli PAN (1,6 persen). Parpol baru lainnya, Gelora (1,4 persen) juga mengungguli parpol lama PPP (1,3 persen).

“PKS yang selama ini mendominasi Jakarta mendapat ancaman serius, di mana sejumlah tokohnya bergabung dengan Gelora,” jelas Alfian.

PAN yang juga memiliki sejumlah tokoh seperti anak-anak politisi nasional Din Syamsuddin dan Zulkifli Hasan dibayang-bayangi aksi bedol desa Partai Ummat.

Belakangan, Abraham Lunggana atau akrab dipanggil Haji Lulung yang loncat dari PPP ke PAN dikabarkan kembali ke parpol lamanya. Sejak bergabung dengan PAN, perolehan kursi parpol dengan lambang matahari tersebut melonjak signifikan.

Pada papan bawah terdapat Perindo (0,8 persen), PBB (0,4 persen), Berkarya (0,3 persen), Hanura (0,1 persen), dan PKPI (0,1 persen), sedangkan Garuda dan Masyumi Reborn tidak mendapat dukungan. Sisanya pilihan parpol lain (0,9 persen) dan tidak tahu/tidak jawab (18,8 persen).

Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 7-14 September 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler