jpnn.com - JAKARTA - Rapat paripurna pembukaan masa sidang ke III di gedung DPR, Senin (23/3) diwarnai interupsi oleh Anggota Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. Dia berbicara di saat pimpinan rapat, Fahri Hamzah baru selesai membacakan 5 surat masuk dari Presiden Joko Widodo.
Kelima surat itu yakni surat presiden perihal pengangkatan kapolri, rencana pembukaan hubungan diplomatik dengan Republik Sudan Selatan, usul calon Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rancangan UU tentang penetapan Perppu No. 1 2015 tentang perubahan UU No. 30 Tahun 2002 tentang KPK, dan surat perihal rencana ratifikasi protokol perubahan pertama terhadap persetujuan perdagangan bebas ASEAN dan Selandia Baru.
BACA JUGA: Anak Buah Megawati Nilai Survei Poltracking Soal PDIP Ngawur
Nah, begitu selesai membacakan daftar surat masuk, Fayakun langsung menyela. "Interupsi pimpinan. Ada surat masuk tentang permohonan penggantian pengurus fraksi Golkar DPR RI, mohon itu bisa dibacakan pimpinan, bersama surat masuk yang lain," kata Fayakhun.
Namun, Fahri menolak membacakannya. Alasannya, semua surat yang dibacakannya tersebut merupakan hasil rapat pembahasan di Setjen DPR. Politikus PKS ini tidak menepis masih ada surat lain yang baru masuk, tapi belum bisa dibacakan karena belum dirapatkan oleh Setjen.
BACA JUGA: Jusuf Kalla Bersedih atas Berpulangnya Sahabat Pak Harto
"Kebetulan yang saya bacakan sudah dirapatkan setjen DPR RI. Kami dengar ada beberapa surat masuk, tapi belum dirapatkan, nanti pasti dibacakan," jelasnya.
Tapi Fayakhun ngotot meminta surat yang dikirimkan DPP Golkar pimpinan Agung Laksono itu dibacakan dalam sidang tersebut. Bahkan, kalau Fahri tidak bersedia membacakan, dia meminta diberi izin membacakan isi suratnya.
BACA JUGA: Pemerintah Indonesia Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Lee Kuan Yew
"Sesuai tatib dan UU MD3, maka kami meminta surat itu dibacakan hari ini. Suratnya sudah ada pimpinan, saya pegang tanda terimanya. Kalau tidak berkenan bacakan, izinkan saya bacakan isi suratnya," kata Fayakhun.
Tapi, Fahri Hamzah kukuh tidak bisa dibacakan. Untuk menjaga jalannya sidang, Fahri meminta agar sidang dilanjutkan dulu dengan pembacaan pidato pembukaan masa sidang oleh Ketua DPR Setya Novanto.
"Maaf Pak ya, tadi sudah disampaikan prosesnya, jadi tidak bisa. Nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena suratnya belum ada. Sebaiknya kita dengar dulu pidato Ketua DPR, nanti kalau mau interupsi silakan," pungkasnya. Sidang kemudian dilanjutkan kembali sesuai jadwal. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Ketersediaan Obat Kerancuan Kelamin Masih Aman
Redaktur : Tim Redaksi