PADANG -- Tim Padang Ekspres (grup JPNN) Jumat (29/10) sore menyerahkan bantuan Riau Pos Group untuk korban gempa dan tsunami ke Posko Peduli Gempa dan Tsunami Mentawai Lumbung Derma Sumatera Barat di Jalan Kampung Nias No21 A Padang
BACA JUGA: Cuaca Ekstrim Hambat Pengiriman Bantuan
Bantuan yang diserahkan berupa 100 lembar tikar plastik, 800 helai selimut, 600 helai kain sarung dan 450 helai kain panjangBantuan tersebut diserahkan langsung oleh Menejer Iklan Padang Ekspres Mukhtisar dan Wakil Pemimpin Redaksi Padang Ekspres S
BACA JUGA: Pengungsi Mulai Stres Ringan
Suleman TanjungBACA JUGA: Pesisir Sumatera Dibawah Ancaman
"Bantuan ini, jangan dilihat dari kuantitas nilai barang yang diserahkanMelainkan bahwa penyerahan bantuan ini adalah wujud nyata kepedulian RPG terhadap korban bencana dan tsunami Mentawai," ucap Suleman TanjungSelain dukungan materil, RPG, khususnya Padang Ekspres akan terus menghadirkan informasi evakuasi dan rekonstruksi pascagempa dan tsunami Mentawai"RPG juga menurunkan tim di Mentawai, tentu saja untuk memantau dan menghadirkan informasi akurat terkait bencana di bumi Sikerei ini," tambah Tanjung.
Lumbung Derma merupakan koalisi 28 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Massa (Ormas), organisasi mahasiswa dan personal yang peduli terhadap bencana"Kami usahakan dalam waktu dua hari ini, bantuan tersebut sudah sampai ke tangan korban yang membutuhkan," ujar Khalid Syaifullah dihadapan tim
Ia menyebutkan, saat ini relawan Lumbung Derma sedang melakukan identifikasi daerah-daerah yang belum tersentuh bantuan dan kebutuhan paling mendesak"Kita tidak distribusinya overlaping dengan bantuan pemerintah atau organisasi sosial lainnya sehingga bantuannya bisa merata dan tepat sasaran," ujarnyaLumbung Derma juga sudah membuka posko di Sikakap yang dilengkapi dengan satu unit spead boat
Dalam catatan Lumbung Derma ada 15 dusun yang belum banyak tersentuhSebanyak 13 dusun di Pagai Selatan yakni Bulasat, Asahan, Bake, Tapak, Maurau, Kimubuk, Mapinang, Lakkau, Malakkopa, Puraorougat, Balek Raksok, Tak Saraboat, SabiretTiga daerah di Pagai Utara yakni Batu Monga, Sabau dan Muntei Baru-baru.
Khalid menekankan yang harus segera diintervensi pemerintah adalah alat transportasi dan komunikasiSebab sebanyak apapun bantuan dan relawan tidak akan banyak membantu kalau hanya menumpuk di Sikapap"Masih banyak daerah yang belum terjamahDusun Monai misalnya, ada seorang korban yang membutuhkan penanganan medis meninggal di atas kapal saat akan dibawa ke SikakapHarusnya kan sudah didrop ke sana tenaga medis, obat-obatan dan makanan," tukasnya
Penyediaan alat transportasi saja belum cukupPemerintah juga harus menyediakan stok Bahan Bakar Minyak (BBM)"Kita memang sudah mendengar pernyataan Pertamina bahwa sudah ada tambahan BBM sebanyak 20 tonTapi itukan tidak gratisUang untuk transaksinya mana?" sambung Ramadi"Saya tidak kebayang, bantuan dan relawan menumpuk di Sikakap tapi bingung mau didistribusikan kemana?" tambahnya
Lebih ekstrim lagi, saat ombak tinggi, meski ada spead boat dan BBM tetap saja relawan dan logistik bantuan tidak bisa bergerak"Karena itu, helikopter harus bergerak untuk mendrop bantuan ke daerah-daerah yang sulit ditembus ituJangan tunggu sampai ombak tinggi reda," tukas Ramadi
Lumbung Derma juga mendesak pemerintah segera mempersiapkan konsep rehab dan rekon sebelum habisnya masa tanggap darurat"Jangan sampai ada jeda waktu yang cukup panjangKonsep itu harus sudah tuntas dalam waktu dua minggu ke depan," sambung KhalidTata ruang Mentawai juga harus dievaluasiWarga yang berada di zona rawan tentu harus direlokasi
"Tetapi relokasinya tidak jauh dari pemukiman mereka selama iniBisa saja, pemukiman yang tadinya berada di dekat pantai di geser ke perbukitanSementara perladangan yang berada di bukit dipindahkan ke bekas-bekas pemukiman," ujarnya
Yang jelas kata Khalid, penataan ruang Mentawai harus tetap mempertimbangkan aspek geografis, geologis, ekologis dan kulturalMentawai, jelasnya, merupakan daerah yang sangat rentan bencana karena tekstur tanahnya merupakan lempung mudaKarena itu, aktivitas pemotongan bukit dalam skala kecil saja sudah bisa memicu terjadinya longsoran."Jadi konstruksi bangunan yang akan digunakan juga harus memperhatikan aspek ekologis tadi sehingga tidak menimbulkan ancaman yang lebih besar," ujarnya
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam melakukan relokasi di MentawaiPemerintah kata Khalid harus belajar dari program translok yang sebelumnya pernah di terapkan di daerah itu"Buktinya gagalBanyak problem, mulai dari tempatnya yang kurang layak sampai masalah status tanahHal-hal semacam itu yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah," ujarnya
Ia berharap ke depan pemerintah terus menerus berperan seperti pemadam kebakaran"Harusnya sudah bisa belajar dari bencana sebelumnyaAkses komunikasi misalnya tidak pernah dibenahiPadahal itu sangat dibutuhkan saat bencanaBegitu juga sistem peringatan dini sepertinya tak berfungsiYang penting bukan hanya membangun infrastruktur fisiknya tetapi harus sejalan dengan upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat sehingga pengadaan alat yang nilainya miliaran rupiah itu tidak sia-sia," tukasnya(geb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awan Panas Mulai Ancam Warga Magelang
Redaktur : Tim Redaksi