Intiland Development Catatkan Penjualan Rp310 Miliar

Selasa, 22 Juni 2021 – 16:10 WIB
Intiland Development (Logo). Foto dok Intiland Development

jpnn.com, JAKARTA - Pengembang properti PT Intiland Development Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku, yang berakhir pada 31 Desember 2020, Selasa (22/06) di Intiland Tower Jakarta.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan pemegang saham perseroan telah menyetujui seluruh agenda yang dibahas dalam RUPS.

BACA JUGA: Bisnis Baut dan Mur di Indonesia Sangat Potensial

Adapun agenda RUPS Tahunan meliputi persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020, penunjukan Akuntan Publik Independen.

Kemudian, persetujuan untuk melakukan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020.

BACA JUGA: Strategi Intiland Grande Genjot Penjualan Properti

“Kami menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham yang telah menyetujui seluruh agenda RUPS dan rencana-rencana strategis yang akan kami jalankan untuk meningkatkan nilai perusahaan,” ujar Archied.

Mempertimbangkan kondisi dan tantangan yang dihadapi perusahaan ke depan, perseroan mengalokasikan perolehan laba bersih sebesar Rp74,8 miliar sebagai laba ditahan dan sisanya sebesar Rp2 miliar sebagai cadangan wajib.

BACA JUGA: Raih Peringkat Positif dari Moody,s, PGN Mampu Jaga Kinerja di Kala Pandemi

Perseroan juga berhasil membukukan marketing sales Rp310 miliar, atau naik 166 persen dibandingkan perolehan kuartal I 2020.

Jumlah tersebut belum termasuk kontribusi dari pendapatan berkelanjutan yang mencapai Rp176 miliar, yang berasal dari segmen properti investasi, seperti perkantoran sewa dan pengelolaan lapangan golf dan sarana olahraga.

“Penjualan dari segmen kawasan perumahan memberikan kontribusi terbesar senilai Rp222 miliar atau 71,5 persen. Sisanya berasal dari penjualan dari segmen kawasan industri dengan kontribusi sebesar 19,2 persen dan mixed-use hanya 9,4 persen,” ungkap Archied.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler