Investasi Asing ke Startup Indonesia Rp 40 Triliun per Tahun

Rabu, 25 Juli 2018 – 12:40 WIB
Kepala BKPM Thomas Lembong

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong memperkirakan dana investasi asing langsung ke start-up digital yang masuk ke Indonesia mencapai USD 2 miliar hingga USD 3 miliar per tahun.

Jumlah itu setara dengan Rp 30 triliun hingga Rp 40 triliun. Sektor teknologi rata-rata berkontribusi 15–20 persen dari total investasi asing langsung.

BACA JUGA: Startup Penjualan Motor Online Diguyur Miliaran Rupiah

Dalam empat tahun terakhir, lanjut Thomas, terjadi lonjakan arus modal ke start-up digital di Indonesia.

Hal itu cukup mendadak karena sebelumnya ekonomi digital di Indonesia belum tumbuh pesat.

BACA JUGA: Modal Cekak, 17 Startup Bisa Untung Berlipat

Menurut dia, inflow yang masuk banyak mengalir ke bisnis e-commerce dan penyedia jasa transportasi yang dipesan secara online.

Dengan berkembangnya financial technology (fintech), dana inflow yang masuk ke start-up berpotensi semakin besar.

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Pelaku Bisnis Digital Terbuka soal Asal Dana

”Di Uni Eropa ada empat unicorn. Di sini kita juga punya empat unicorn. Jadi, kita punya unicorn yang jumlahnya sama seperti di Eropa,” kata Lembong saat membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/7).

Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengatakan, aliran investasi ke sektor riil sangat penting untuk menopang ekonomi di tengah arus modal portofolio yang naik turun.

Kemudahan berusaha harus diperbanyak agar ekonomi tumbuh dan tidak mudah terguncang sentimen negatif global.

Kestabilan ekonomi yang mudah goyah akibat keluarnya dana asing menunjukkan ekonomi negeri tersebut kurang kukuh.

Selain ekonomi digital, pemerintah harus mengembangkan sektor pariwisata. Potensi bisnis pariwisata Indonesia sangat besar, namun belum banyak digarap.

Hingga 2019, target investasi untuk pengembangan sepuluh destinasi Bali baru membutuhkan investasi USD 20 miliar.

Setiap tahun sektor pariwisata diproyeksikan mampu menyumbang produk domestik bruto (PDB) sebesar 15 persen dan menyerap 13 juta tenaga kerja pada 2019.

”Devisa dan investasi FDI (foreign direct investment) harus diperkuat dan melihat potensi dari sektor-sektor yang potensial, tetapi belum banyak berkembang,” ujar Tony. (rin/c25/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Mencuri Teknologi, Samsung Digugat NuCurrent


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler