jpnn.com - SALAH seorang TKI asal Banyuwangi, Sihatul Alfiyah mengalami nasib tragis. Perempuan yang di Taiwan bekerja di peternakan sapi perah itu diduga dianiaya dan disiksa majikannya. Puncaknya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan pihak terkait memulangkan Sihatul dalam kondisi koma. Akhirnya, Rabu (7/5), Sihatul tiba di Banyuwangi dan mendapatkan perawatan di RSUD Blambangan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun merasa prihatin dengan kondisi salah satu warganya itu. Usai mengunjungi dan menilik langsung kondisi Sihatul, Anas mengatakan dirinya optimistis bisa terus mengurangi jumlah warga Banyuwangi yang bekerja sebagai TKI di luar negari.
BACA JUGA: Usai Kerjakan UN Matematika, Siswi SMP Gantung Diri Masih Pakai Seragam
Dia yakin dengan perkembangan ekonomi Banyuwangi yang signifikan, ke depan jumlah TKI asal Banyuwangi akan semakin menurun.
Menurutnya, investasi yang masuk di Banyuwangi pada tahun 2013 mencapai Rp 3,2 triliun, atau meningkat hingga 175 persen dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 1,19 triliun. Perkembangan daerah yang semakin baik diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan membuka banyak lapangan kerja.
BACA JUGA: Siswi Tewas Gantung Diri Usai UN Matematika
"Ke depan, angkatan kerja di Banyuwangi bisa terserap di tingkat lokal saja, tidak perlu sampai merantau ke luar negeri. Industri tumbuh, pariwisata bagus, pertanian juga meningkat," papar Anas.
Jumlah penempatan TKI asal Banyuwangi di luar negeri terus menurun sejak 2011 dari 9.918 orang menjadi 7.957 orang. "Saya sering bilang, tidak bisa seperti main sulap untuk menurunkannya. Kita bangun daerah secara berkelanjutan, ke depan makin banyak lapangan kerja di Banyuwangi," kata Anas.
BACA JUGA: Ketua Dewan dan Bupati Yakin Gunung Slamet tak Akan Meletus
Salah satu jurus ampuh mengembangkan lapangan pekerjaan adalah pembangunan sektor pertanian, selain tentu saja sektor industri dan pariwisata. Jika pembangunan perdesaan dan pertanian dilakukan berkelanjutan, ekonomi bakal semakin bergeliat.
"Penguatan sektor pertanian kami lakukan. Ada 600 titik irigasi kami bangun, saat ini juga sedang dibangun Waduk Bajulmati yang akan menopang 1.800 hektar sawah, demikian pula jalan-jalan poros desa sebagai jalur distribusi produk pertanian di mana tiap tahun kami bangun 300 kilometer jalan. Tahun ini kita gelontorkan dana Rp 125 miliar untuk sektor pertanian," jelas Anas. (eri/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Walikota Perempuan Ini Ngaku Masih Tidur di Hotel
Redaktur : Tim Redaksi