Investasi Rp 300 M, Samsung Bikin Pabrik di Cikarang

Rabu, 17 Juni 2015 – 10:51 WIB
Ilustrasi. FOTO: ist

jpnn.com - JAKARTA - PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) meresmikan pabrik perakitan telepon seluler pertamanya di Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD 23 juta atau sekitar Rp 300 miliar. Kehadiran pabrik tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor.

''Kesungguhan Samsung dalam mengembangkan telepon seluler di Indonesia diharapkan akan terus berlanjut, bukan hanya pada tahap awal seperti sekarang ini, yaitu proses perakitan dalam bentuk semi knocked down (SKD),'' ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin di Kawasan Industri EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, kemarin (16/6).

BACA JUGA: Anak Buah Menteri Gobel Klaim Stok Ayam dan Telur Melimpah

Peresmian pabrik itu terkesan jauh dari ingar-bingar. Tidak ada musik maupun tarian-tarian seperti yang biasa dilakukan. Setelah pidato menteri dan petinggi Samsung, lantas acara peresmian ditutup dengan penandatanganan plakat. Tidak ada factory tour seperti biasanya. ''Ini sudah menjadi bukti bahwa Samsung sangat percaya dengan Indonesia,'' kata Saleh.

Dengan beroperasinya pabrik tersebut, diharapkan PT Samsung Electronics Indonesia dapat terus menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor. ''Ke depan saya berharap bukan hanya SKD, tapi berlanjut dalam bentuk completely knock down (CKD) dan surface mount technology (SMT),'' tuturnya.

BACA JUGA: Ancang-ancang Tetapkan Batas Atas Harga Kebutuhan Pokok

Saleh mengapresiasi langkah Samsung yang telah membuka kesempatan kerja yang cukup banyak bagi Indonesia. Apalagi, Samsung bertekad mengembangkan keahlian sumber daya manusia (SDM) lokal demi kesejahteraan masyarakat. ''Kami berharap industri ponsel di dalam negeri terus berkembang dan menjadi bagian dari supply chain produk telepon seluler dunia,'' ungkap dia.

Menurut Saleh, berdirinya pabrik telepon seluler Samsung bakal memberikan ruang bagi tumbuhnya industri penunjang seperti industri komponen telepon seluler. Karena itu, dia meminta Samsung terus meningkatkan kandungan lokal dengan lebih banyak melibatkan industri dalam negeri. ''Tugas pemerintah adalah menciptakan iklim usaha yang kondusif,'' jelasnya.

BACA JUGA: Klaim Kenaikan Harga Bahan Pangan Tahun Ini Rendah

President Samsung Mobile Factory Hwang Kyun-lee menyatakan, pihaknya berkomitmen mengembangkan industri telepon seluler di Indonesia. Pendirian pabrik tersebut menunjukkan bahwa Indonesia merupakan lokasi pilihan yang menarik dan tepat untuk investasi Samsung. ''Ini baru tahap pertama. Investasi pembangunan pabrik perakitan telepon seluler ini USD 23 juta,'' ujar dia.

Kapasitas produksi dari pabrik perakitan telepon seluler itu mencapai 1-1,5 juta unit per bulan dengan 14 line produksi yang memproduksi smartphone, feature phone, dan komputer tablet. Selanjutnya, pabrik yang menempati kawasan seluas 6.000 meter persegi tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 972 orang. ''Ini termasuk industri padat karya (labor-intensive),'' tandasnya. (wir/c14/tia) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Impor BBM Bakal Melonjak, Ini Datanya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler