Investasi Rp 4,3 Triliun, 3 Negara Ini Buka Pabrik di Batam

Minggu, 02 September 2018 – 21:28 WIB
Kawasan industri di Batam. Foto: dalil harahap / batampos.co.id / JPG

jpnn.com, BATAM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri mencatat, sepanjang Januari hingga Agustus tahun ini penanaman modal asing (PMA) di Batam mencapai Rp 4,3 triliun.

Ketua Kadin Kepri, Ahmad Makruf Maulana, mengatakan investasi tersebut berasal dari 33 perusahaan asing dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

BACA JUGA: Tabrakan Beruntun di Jalan Trans Barelang, Sopir Sedan Tewas

Perusahaan tersebut antara lain bergerak di bidang industri plastik, pabrik kaos kaki, benang, silikon, pembuatan kaca mobil, dan bidang usaha lainnya.

"Sejak perang dagang Tiongkok dengan Amerika, banyak perusahaan yang ke sini," kata Makruf di kantornya di Kawasan Industri Wiraraja Group, Kamis (30/8)

BACA JUGA: Terpidana Seumur Hidup Kembali Diadili Terkait TPPU

Makruf mengatakan, perusahaan tersebut tersebar di beberapa kawasan industri di Batam. Termasuk Kawasan Industri Wiraraja Group. "Jadi bukan hanya di sini saja," katanya.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan beberapa infrastruktur untuk mengakomodir investor asing tersebut. Termasuk menyiapkan lahan dan bangunan pabrik.

BACA JUGA: Caleg PKS Ini tak Ikut Pileg 2019 karena Dicoret Partainya

"Saya sekarang ini terus melakukan pembangunan. Karena investasi itu sudah real akan masuk," katanya.

Di antara perusahaan asing yang bakal membuka pabrik di Kawasan Industri Wiraraja Group adalah PT Sapac. Perusahaan asal Jepang tersebut akan mendirikan pabrik kaca mobil antipeluru dan akan segera beroperasi dalam waktu dekat.

Menurut Makruf, masing-masing perusahaan akan merekrut ratusan karyawan lokal. Dan ini akan membuat Batam akan kembali bangkit dari keterpurukan ekonomi.

"Untuk di sini saja, butuh 2.500 karyawan. Dan saya yakin di tahun ini ekonomi kita bisa tumbuh sampai 6 persen," katanya.

Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri Kepri Tjaw Hioeng, beberapa waktu lalu, mengakui bahwa industri di Batam sudah mulai bangkit. Ini bisa dilihat dari ekspor yang terus tumbuh, terutama untuk perusahaan manufaktur.

"Memang kalau ekspor meningkat itu karena pesanan mulai banyak. Sebagian besar perusahaan manufaktur di kawasan industri di Batam sudah kontrak dengan pemilik brand atau perusahaan rekanan," kata pria yang akrab disapa Ayung tersebut.(ian/leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gibran Rakabuming Resmikan Gerai Markobar di Batam


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler