Minat kalangan pebisnis di Asia untuk berinvestasi dalam proyek-proyek agribisnis Australia terus meningkat. Hal ini terungkap dalam forum investasi global di Singapura yang berlangsung baru-baru ini.
Investor asal Asia sangat berminat untuk menanamkan modal mereka di sektor bisnis pertanian Australia, terutama industri daging sapi di kawasan Utara Australia.
BACA JUGA: Pentingnya Mengelola Kemampuan Kontrol Diri
Lebih dari 200 delegasi berkumpul di Singapura untuk menghadiri Forum Investasi Agribisnis Global - Global AgInvesting Asia Forum yang mendiskusikan peluang dan tren di sektor agribisnis.Salah satu perusahaan Australia yang berhasil menuai sukses memberikan penawaran dalam forum itu adalah Hamersley Agriculture. Perusahaan Agribisnis berbasis di Perth ini berencana mendirikan 8 hingga 10 stasiun peternakan, pertanian gandum dan stasiun feedlot, sehingga menciptakan sistem operasi peternakan sapi yang terintegrasi. Direktur Hamersley, Justin Boyce Cam, mengatakan dirinya memang tengah pemodal untuk mengakuisisi sejumlah properti dan untuk membeli ternak. "Kami mengikuti panel dalam forum ini dengan beberapa perusahaan pertanian terkemuka lainnya, Wellard dan Konsolidasi Perusahaan Pastoral," katanya. "Kami menerima banyak masukan dan sejumlah pihak mengaku sangat berminat untuk berinvestasi dalam proyek kami," Boyce Cam mengatakan kondisi ekonomi saat ini juga sangat membantu Australia, terutama dalam menarik minat para investor di Singapura. "Australia sangat menarik pada saat ini karena nilai tukar dolar Australia cenderung rendah," katanya. "Pasar real estate di Singapura, yang secara tradisional merupakan sektor yang paling banyak menyumbang pemasukan di Singapura kini sudah tidak seperti kondisi sebelumnya." "Jadi tentu saja ada minat yang sangat besar untuk berinvestasi di pertanian Australia," Boyce Cam juga mengatakan informasi yang beredar di forum itu menyebutkan banyak sekali investor yang berminat terhadap kabar penjualan perusahaan peternakan terbesar Australia S. Kidman & Co portfolio. "Jelas itu merupakan kelompok perusahaan peternakan terbesar di Australia," "Saya mendengar dalam forum itu bahwa ada penawaran untuk investasi di kawasan Utara Australia senilai $300 juta dan ada beberapa pihak yang tertarik juga dari China," Sementara Daniel Marshall, dari Departemen Pertanian dan Pangan Australia Barat (DAFWA), mengatakan salah satu manfaat utama dari konferensi di Singapura ini adalah banyaknya peluang investasi di berbagai sektor yang bisa didapatkan dari forum ini. "Di rantai pasokan pertanian atau peternakan, terdapat banyak point berbeda yang terbuka kemungkinan peluang investasi, "katanya. "Ini tidak hanya berakhir di dermaga, tapi keseluruhan rantai pasokan perlu dikembangkan di dalam negeri, yang pasti menghasilkan laba. "Tapi ada juga persyaratan manajemen, karena sifat teknis dari bisnis pengoperasian peternakan," "menurut kami hal tersebut akan sangat menarik bagi kemitraan dan pendekatan yang lebih terintegrasi mengenai investasi," Marshall yang bekerja untuk proyek Masa Depan daging sapi di kawasan utara DAFWA, yang berfokus pada peningkatan baik produksi sapi di utara Australia Barat dan pasar yang tersedia untuk produsen. Dia mengaku sangat terkejut mengetahui ada begitu banyak profil investor yang mencari peluang investasi di industri ternak daging sapi di Utara Australia. "Ada banyak sekali penciptaan kekayaan di Asia dan mayoritas laba yang didapatkan diparkir di Singapura," katanya. "Ada banyak sekali jenis investor, mulai dari yang menawarkan laba balik yang tinggi, investor dana pensiun yang besar hingga perusahaan keluarga." Terlepas dari jenis investor yang ada, Marshall mengatakan mengubah bunga menjadi uang tunai akan membutuhkan pendidikan yang lebih baik tentang industri daging sapi lokal. "Ada kesenjangan yang cukup besar antara Informasi dengan pengetahuan, jadi kita akan mendorongnya dengan membangun boklet peta jalan investasi," "Kami kita ada kebutuhan nyata untuk menjabarkan informasi tersebut kepada para investor ini untuk benar-benar bisa menarik mereka agar mau berinvestasi," "Dan untuk membuat investasi yang terintegrasi, hal ini perlu dibuktikan melalui kemitraan dan pendekatan dalam jangka panjang jadi ini merupakan hal yang sudah pasti saling menguntungkan," Marshall mengatakan di luar penyelenggaraan forum ini, proyek Masa Depan Industri Ternak Sapi di Utara Australia juga akan menyelenggarakan workshop bagi investor lokal dan menarik kalangan investor internasional yang telah menunjukan minatnya terhadap peternakan sapi di Australia Barat ke Kimberley dan Pilbara. Diantara yang menghadiri Global AgInvesting Asia Forum adalah delegasi dari negara-negara berkembang di Asia seperti Kamboja, Laos dan Myanmar. Daniel Marshall mengatakan ketika sebagian besar fokus eksport Australia difokuskan ke China, Indonesia dan Vietnam, pasar lain yang berkembang juga menunjukan ketertarikan mereka pada ternak sapi dari kawasan Utara Australia. "Ada ketertarikan yang cukup besar, sejumlah perwakilan dari negara berkembang cukup banyak mengetahui tentang ternak sapi dari kawasan Utara Australia dan sudah pasti itu peluang pasar yang nyata," "Didukung oleh protokol kesehatan yang resmi, tampaknya seiring berjalannya waktu akan ada cukup banyak kalangan kelas menengan atas di negara-negara berkembang dari Kamboja, Laps dan Myanmar yang akan menjadi pertumbuhan yang positif bagi industri ternak sapi dari Kawasan Utara," "Pengurangan Tarif untuk daging sapi juga terus meningkat, salah satu contohnya adalah di Thailand. "Saya pikir kita tidak boleh melewatkan peluang ini, dan ada permintaan yang kuat untuk daging sapi dari utara dan daging sapi Australia secara umum."
BACA JUGA: Lebih Dari 10 Ribu Anak Australia Alami Bullying
BACA JUGA: Masyarakat Aborijin Kini Lebih Terbuka Terhadap Isu Kesehatan Mental
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Australia dan Selandia Baru Kampanyekan Perang terhadap KDRT