Investor Domestik Borong Saham KS

Jumat, 12 November 2010 – 06:06 WIB

JAKARTA - Minat investor memburu saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belum surutPada hari kedua perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BUMN baja itu tetap paling aktif diperdagangkan dengan total transaksi Rp 2,5 triliun

BACA JUGA: Apindo Tuding KPPU Hambat Iklim Investasi

Bergerak fluktuatif, emiten dengan kode transaksi KRAS itu sempat menyentuh Rp 1.520 per lembar atau naik 19,68 persen sebelum ditutup di posisi Rp 1.340 atau menguat Rp 70 (5,5 persen).
      
Berbeda dengan Rabu (10/10) lalu, investor asing tidak begitu masif menjual saham KRAS
Kemarin nilai jual bersih investor asing hanya Rp 16,018 miliar

BACA JUGA: Mandiri Kantongi Izin Buka Kantor di Shanghai

Penjualan asing menurun drastis dibandingkan hari pertama yang melepas hamper Rp 400 miliar
Sebagian besar transaksi justru dilakukan investor domestik yang begitu bernafsu memborong saham KRAS.

Broker terbanyak pembeli saham KRAS adalah PT Kim Eng Securities (ZP) 175.476 lot, PT eTRading Securities (YP) 56.637 lot, dan PT BNI Securities (NI) 37.210 lot

BACA JUGA: Bank Mandiri Ekspansi ke China

Sedangkan broker penjual saham KRAS terbanyak adalah PT Bahana Securities (DX) 148.007 lot, PT Valbury Asia Securities (CP) 66.069 lot, dan PT Kapita Sekurindo (AD) 41.603 lotPerforma saham KRAS di pasar modal seakan membuktikan bahwa investor tidak peduli dengan gugatan hukum terhadap proses IPO Krakatau Steel (KS) oleh para ekonomMinat investor terhadap saham KRAS tetap tinggi.

Kepala Bapepam-LK Fuad ARahmany mengatakan kenaikan harga saham KRAS murni mekanisme pasar"Ini bukan dibuat-buat seperti yang beberapa pengamat katakanMereka itu tidak mengerti mekanisme pasarKenaikan itu justru menunjukkan investor-investor kita sangat meminati saham ini," ujarnya saat menghadiri Investor Summit 2010 di Ritz Carlton, Pacific Place, kemarin.

Listing KS, tambah dia, sudah dipolitisasi sehingga pihaknya khawatir bisa merembet kepada rencana pelepasan saham baru atau rights issue BNI dan Bank Mandiri yang akan dilakukan dalam waktu dekat iniJika berlarut-larut, kisruh tentang KS bisa menimbulkan persepsi negatif terutama dari investor asing

Indikasinya sudah terlihat dari betapa banyaknya investor asing yang akhirnya memilih untung cepat dengan melepas saham KRAS di hari pertama transaksi"Ini bisa menganggu rights issue BNI dan Mandiri," imbuhnya.

Rencananya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan melepaskan 3.374.716.060 saham baru dengan nilai nominal Rp 250 per lembarTotal dana yang akan diperoleh berkisar Rp 7,761 triliun hingga Rp 12,486 triliunBNI memasang harga saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) Rp 2.300-Rp 3.700 per saham, diskon 7,5-42,5 persen dari harga di pasar reguler saat ini Rp 4.000RUPSLB untuk meminta persetujuan pemegang saham dijadwalkan pada 25 November 2010Pencatatan di BEI pada 10 Desember 2010.

Sementara itu, Bank Mandiri berencana melepas saham baru 10,18 persenSaat ini, total saham Bank Mandiri sebanyak 21 miliar lembarJika ditambah saham baru sebanyak 10,18 persen, berarti jumlahnya bertambah 2,1 miliar lembarTarget dana diperoleh diperkirakan Rp 15 triliunAksi korporasi itu akan digelar paling cepat awal 2011.

Direktur Utama BEI Ito Warsito menilai aksi jual saham KRAS oleh asing sebagai hal yang wajar sebagai sesama pedagang"Ya nggak apa-apaKan harga di secondary market bergantung sentimen investorKalau investornya positif ya mereka percaya untuk terus beli saham itu," timpalnya(gen/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2015, Ditarget 50% Industri Pakai SNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler