Investor Enggan Risiko Besar

Senin, 03 Oktober 2011 – 00:22 WIB

JAKARTA - Penyelesaian proyek listrik panas bumi yang ditargetkan sebesar 3.967 MW pada 2014 yang ditetapkan dalam program percepatan 10.000 MW tahap II diramalkan bakal sulit terealisasiPT PLN memprediksi realisasi penggunaan dari panas bumi ini hanya sekitar 1.200 MW

BACA JUGA: PLN Siapkan 10 Ribu MW Tahap Tiga

Persoalannya, investor enggan menanggung risiko yang besar


"Proyek panas bumi 3.967 MW pada 2014 itu sulit terealisasi

BACA JUGA: Investasi Sektor Migas, Oke di Hulu Tapi Memble di Hilir

Yang agak riil 2.200 MW, tetapi kalau yang sangat realistis bisa selesai sampai 2014 itu hanya 1.200 MW," kata Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di Jakarta akhir pekan lalu.

Dahlan menyebutkan, investor harus merogoh kocek sekitar Rp 75 miliar  untuk mengebor sumur yang belum tentu ada kandungan panas buminya
"Investor tidak mau mulai mengebor karena risikonya besar," ujarnya

BACA JUGA: Reshuffle Kabinet Tak Pengaruhi Ekonomi



Maka, pihaknya menyarankan agar ada garansi bagi para investor yang ingin mengembangkan panas bumi di IndonesiaPemerintah bisa saja, menggunakan dana bergulir yang disediakan dalam APBN sebesar Rp 1,2 triliun untuk menutupi risiko dari kegagalan saat eksplorasi.

"Dana ini betul-betul dijadikan dana bergulirTapi ini kan ada risikonya, siapa yang mau nanggung? Jangan lihat kita mau pakai Rp 1,2 triliun, kita pakai saja Rp 75 miliar dikalikan limaIni cara untuk mempercepat," terang Dahlan.

Dana itu juga bisa diserahkan pada Kementerian ESDM, sehingga langsung dipakai untuk melakukan pengeboran di sumur-sumur yang adaCara ini bisa meningkatkan potensi keberhasilan pengembangan panasa bumi atau memberikan kepastian bagi investor melanjutkan eksplorasi

Atau bisa juga diberikan ke Pemda yang wilayahnya menyimpan panas bumi namun belum ditenderkanSelanjutnya, Pemda bisa mengajak PLN untuk melakukan pengeboran(drilling)Nah, setelah diketahui berapa potensi panas bumi yang tersimpan, barulah ditenderkanMenurutnya, dengan cara tersebut, peserta akan lebih kompetitif.

Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Nasri Sebayang menambahkan, lambatnya proses tender wilayah yang dilakukan pemerintah memang berdampak terhadap pengerjaan proyek panas bumiDan sebagian besar proyek panas bumi yang tidak jalan tersebut yang wilayahnya dilelang melalui pemerintah daerah

"Kalau yang proyek 1.200 MW itu kan punya PT Pertamina dan PLN, sehingga lebih dipastikan penyelesaiannya," ungkapnyaSelain itu, tak ada jaminan proyek dari pemerintah menjadi kendala tersendiri pengembangan proyek panas bumiInvestor akan lebih berani jika listrik swasta ini digaransi(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KTT G-20 Tetapkan Tiga Agenda Utama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler