JAKARTA – PT PLN (Persero) bersama Kementerian ESDM kini tengah menyusun program pembangunan pembagkit listrik 10 ribu MW tahap tiga. Rencana ini digelar untuk memenuhi kebutuhan listrik pada 2020. “Sedang kita siapkan semua Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan Kementerian ESDM,” ujar Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN, Nasri Sebayang di Jakarta, Jumat (30/9).
Nasri mengemukakan, program listrik 10 ribu MW tahap ketiga ini bakal didominasi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)“Kita kan punya PLTA yang harus selesai hingga 2020 itu sekitar 5.600 MW
BACA JUGA: Investasi Sektor Migas, Oke di Hulu Tapi Memble di Hilir
Sebab, ada PLTA Asahan dan PLTA Cisokan,” jelasnyaBACA JUGA: Reshuffle Kabinet Tak Pengaruhi Ekonomi
Sedangkan , tahap dua didominasi tenaga panas bumi.Menurut Nasri, potensi listrik dari air mencapai 76 ribu MW
BACA JUGA: KTT G-20 Tetapkan Tiga Agenda Utama
Selain itu masih ada potensi sekitar 11-12 ribu MW yang tidak terkendala kawasan hutan lindung dan masalah lahanNasri menyampaikan, pembangunan PLTU memang membutuhkan investasi yang lebih besar daripada pembangkit yang bahan bakarnya minyak atau batubaraPihaknya menghitung, ongkos yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA bisa USD 2.000-2.600 per KWKalau pembangkit yang memakai minyak sekitar USD 500-600Pembangkit listrik batubara investasinya USD 1.500. ”Tapi keunggulan PLTA ini sudah tidak membutuhkan lagi tambahan biaya bahan bakar karena sumber tenaganya dari air itu,” katanya
Soal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 100 di berbagi pulau kecil, PLN saat ini menyiapkan 36 PLTS plus konstruksinyaSisanya, dalam proses finalisasi dokumen tenderDirut PLN Dahlan Iskan menyebutkan, pengerjaan PLTS membutuhkan waktu tiga bulan
Menurut Direktur Energi Baru dan Terbarukan PLN Muhammad Sofyan, proses konstruksi proyek ini sudah berlangsung di lima lokasiDaerah yang sudah beroperasi di Mianggas Sulawesi UtaraProyek ini membutuhkan investasi hingga Rp 900 miliarPada triwulan pertama 2012 mendatang proyek ini ditargetkan sudah rampungBUMN listrik itu rencananya akan melanjutkan program serupa dengan target 1.000 PLTS dengan kapasitas bervariasi mulai 6-20 MWProyek yang pengerjaanya dimulai tahun depan ini diperkirakan membutuhkan waktu tiga tahun(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asindo Penunggak PBB Tertinggi
Redaktur : Tim Redaksi