Investor Malaysia Bidik Pasar Jawa Timur

Rabu, 09 November 2016 – 09:33 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA – Jawa Timur menjadi bidikan investor Malaysia untuk berinvestasi.

Hal itu tak lepas dari perbaikan iklim bisnis di Jatim.

BACA JUGA: Perbankan Sulit Agresif, Kredit Susah Tembus Double Digit

Sektor yang dibidik adalah makanan, baja, dan perhotelan.

Vice President of The Associated Chinese Chamber of Commerce and Industry of Malaysia (ACCCIM) Liew Sew Yee menyatakan, pihaknya berminat berinvestasi di sektor makanan serta perhotelan. Salah satunya, industri pengolahan kacang.

BACA JUGA: Wow...104 Wisman Gunakan Kapal Pesiar Berbendera Swedia

’’Potensi pasar makanan masih tumbuh bagus di Jawa Timur. Iklim investasinya juga bagus. Jatim bisa menjadi daerah penghubung ke daerah lain,’’ jelasnya kemarin (8/11).

Hingga triwulan III 2016, industri makanan di Jatim masih tumbuh 6,63 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA: Upah Pekerja Naik, Industri Padat Karya Pilih Relokasi Pabrik

 Pertumbuhan industri makanan lebih tinggi daripada pertumbuhan industri manufaktur di Jatim yang hanya tumbuh 2,31 persen pada periode tersebut.

Tim Ahli Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Jamhadi menambahkan, Malaysia pada tahun lalu menjadi investor terbesar di Jatim.

Namun, hingga triwulan ketiga tahun ini, nilai investasi Malaysia turun ke peringkat keempat dalam peringkat investasi terbesar di Jatim.

Karena itu, Kadin gencar mengajak pengusaha asal Malaysia bekerja sama, baik dalam hal perdagangan maupun investasi di Jatim.

’’Kami selalu menjelaskan kepada mereka kelebihan saat berinvestasi di Jawa Timur. Misalnya, infrastruktur yang memadai, jumlah tenaga kerja yang melimpah, serta perguruan tinggi yang kompeten jika mereka membutuhkan riset industri,’’ kata Jamhadi.

Berdasar data Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur, realisasi investasi Malaysia di Jatim tahun ini hanya Rp 0,84 triliun.

Angka tersebut berasal dari delapa perusahaan dengan penyerapan 159 tenaga kerja.

Sementara itu, hingga triwulan III 2015, realisasi investasi dari Malaysia mencapai Rp 4,58 triliun dengan penyerapan 556 tenaga kerja.

’’Kondisi ekonomi Malaysia saat ini juga sedang tidak bagus sehingga berdampak pada penurunan investasi pada tahun ini,’’ ungkap Jamhadi.

Hingga triwulan III lalu, total realisasi investasi di Jawa Timur mencapai Rp 118,63 trilun.

Angka itu bertumbuh sekitar sepuluh persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 107,30 triliun. (vir/c5/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Total Deklarasi Harta Mencapai Rp 3.904 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler