BACA JUGA: Pajak Software Capai Rp80 M
Men BUMN Sofyan Djalil mengaku kunjungannya sepekan lalu ke Timteng membawa sinyal positif"Reaksinya oke
BACA JUGA: Menteri Jadi Model Dadakan, Promosi Sepatu Lokal
Mereka banyak membicarakan soal empat sektor yang dibidik," ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.Sofyan menuturkan, empat sektor yang diminati itu adalah infrastruktur, pertambangan, perkebunan, dan pelabuhan
Pekan lalu Sofyan menjadi utusan khusus Presiden SBY untuk mengundang para kepala pemerintahan di Timteng agar hadir dalam World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-5 lima di Jakarta pada 2-3 Maret mendatang
BACA JUGA: Kali Pertama Pemerintah Untung dari BBM
Saat itu, Sofyan bertemu para kepala pemerintahan dari negara-negara, seperti Mesir, Uni Emirat Arab, dan BahrainMenurut Sofyan, WIEF dimaksudkan sebagai media investasi agar terjalin lebih banyak kerja sama antara pengusaha Indonesia dan TimtengJuga kerja sama antara pengusaha muslim dan nonmuslim"Intinya, forum itu meng-organize lebih banyak investasi," jelasnya.
Dalam kunjungan ke Timteng pekan lalu itu, lanjut Sofyan, pihaknya juga berkomunikasi dengan para pengusaha melalui road show di Dubai"Beberapa pengusaha punya interest ke IndonesiaSaya bicara dengan Emaar (grup properti), dan juga Ras Al-Kheimah (gurp investasi)," sebutnya.
Sebelumnya, 12 kepala negara dan pemerintahan dijadwalkan hadir dalam forum yang akan dibuka Presiden SBY ituAntara lain, dari Kuwait, Qatar, Kazakhstan, Iran, Malaysia, Kanada, dan Jepangbeberapa CEO perusahaan global dari Eropa, AS, dan Asia juga dijadwalkan hadir, seperti General Electric, Shell, dan HSBCMereka siap menyumbang ide atau pemikiran baru menghadapi dampak krisis global.
Proyek Infrastruktur Jadi Primadona
Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden untuk Timteng Alwi Shihab mengatakan, investor Timteng akan digaet untuk masuk ke berbagai sektor, mulai infrastruktur hingga perbankan"Kami optimistis target investasi USD 10 miliar hingga tahun depan akan tercapai," ujarnya.
Menurut Alwi, beberapa proyek infrastruktur di sektor pipeline menjadi primadona bagi investor Timteng, seperti pembangkit listrik, dry dock atau pelabuhan serta properti kawasan wisata terpadu di Lombok"Banyak yang masuk ke sektor ituSalah satu yang besar adalah Emaar Property," katanya.
Sejumlah proyek kini tengah dikerjakan investor TimtengAntara lain pembangkit listrik di Sumatera, Pelabuhan Tanjung Api-api Sumatera, serta beberapa proyek agro industri di Papua dan Sulawesi Tengah"Untuk Pelabuhan Tanjung Api-api, nilainya sekitar USD 1,5 miliar," terangnya.
Selain sektor riil, lanjut Alwi, investor Timteng kini juga tengah getol masuk ke sektor keuanganDua konsorsium bank siap masuk"Saya tidak hafal persis, tapi mereka adalah konsorsium Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yaman," jelasnya.
Perusahaan asal Timteng yang serius menjajaki Indonesia adalah Qatar Investment Authority (QIA), Ras Al-Kheimah Investment Authority (RAKIA), Bin Laden Group, Al Lama Group, Al Hayel Group, Qatar National Bank (QNB), Kuwait Finance House (KFH), serta Capital International Group.
Perusahaan investasi yang baru masuk adalah Capital Investment Group asal Abu DhabiMasuknya mereka ke Indonesia dimaksudkan untuk memantau potensi-potensi yang bisa dikembangkan grup bisnis mereka di Indonesia(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Februari Harga BBM Tetap
Redaktur : Tim Redaksi