Investor Tiongkok Lirik Pariwisata Semarang

Kamis, 13 Juli 2017 – 12:44 WIB
Lawang Sewu, Semarang. Foto: JPG/Radar Semarang

jpnn.com, SEMARANG - Pariwisata di Kota Semarang makin diminati investor asing. Setelah dilirik Kroasia, destinasi wisata di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini diincar Korea Selatan (Korsel).

Kota Split di Kroasia, Kota Ulsan di Korea Selatan sudah lebih dulu berkunjung ke Kota Semarang untuk menjajaki kerja sama, khususnya di bidang pariwisata.

BACA JUGA: Jokowi Minta Promosi Wisata Sumba Dikelola Lebih Modern

Yang terbaru, Kota Semarang menerima perwakilan dari Kota Jianyang, Tiongkok yang juga berminat menjalin kerja sama pariwisata.

Rombongan delegasi Pemerintah Kota Jianyang mendatangi Kantor Wali Kota Semarang untuk menyampaikan langsung keseriusannya.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Hadir ke Sumba, Pariwisata NTT Makin Nge-Hits

Pimpinan delegasi, Yang Xin Qiang, Jianyang City Party Secretary mengakui, Kota Semarang punya kedekatan dengan Tiongkok.

Yaitu faktor historis, di mana Laksamana Cheng Ho yang merupakan orang Tiongkok berlabuh ke Semarang. Saat ini, juga telah dibangun Kelenteng Sam Poo Kong di Simongan, Gedung Batu, Kota Semarang.

BACA JUGA: Ayo ke Gowa Nonton Beautiful Malino, Dijamin Seru Lho

Lokasinya tidak jauh dari Sungai Banjir Kanal Barat, yang bermuara ke Laut Jawa.

Juga tidak terlalu jauh dari Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang.

“Mudah-mudahan antara pemerintah Semarang dan Jianyang bisa menjalin kerja sama. Dimulai dari bidang pariwisata. Semarang dan Jianyang sama-sama punya tempat wisata yang menarik,” ujar Yang Xin Qiang, Selasa (11/7).

Niatan delegasi Jianyang ini mendapat respons positif dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Dia mengatakan, ada banyak destinasi wisata di kota berjuluk Kota Lumpia ini yang bisa ditawarkan ke mereka untuk dikunjungi masyarakat Tiongkok.

Mulai wisata religi seperti Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Agung Semarang (Kauman), Klenteng Sampoo Kong. Kemudian ada wisata kota, yakni Lawang Sewu, Kota Lama.

Sedangkan wisata edukasi, yakni Bonbin Mangkang, Taman Lele, Museum Mandala Bhakti. Ada juga wisata kuliner, yakni di pusat oleh-oleh Pandanaran.

"Kami juga tengah mengembangkan wisata alam Air Terjun Kalipancur dan Kampung Pelangi di mana ada sekitar 390 rumah yang dicat berwarna-warni seperti pelangi," tambah Hendrar.

Hendrar menambahkan, kerja sama itu dapat membuka lebih luas pemasaran produk-produk dari Kota Semarang. Sebab, pasar di Tiongkok sangatlah besar.

“Kami diundang Pemerintah Jianyang untuk kunjungan balasan pada November mendatang. Kami akan ajak beberapa pengusaha Semarang. Dengan adanya kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Semarang tentu juga membawa produk-produk dari sini. Kerja sama ini akan berdampak baik terhadap dunia usaha. Ke depan, kerja sama bisa semakin diperluas," jelas Hendrar.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tidak heran melihat Semarang yang banyak diminati negara lain untuk diajak kerja sama.

Menurutnya, Kota Semarang itu cukup lengkap sebagai atraksi. Selain destinasi wisatanya, akses menuju Semarang juga sudah sangat mudah.

"Dalam pengembangan destinasi pariwisata itu, rumusnya 3A, yakni Atraksi, Akses dan Amenitas. Khusus akses inilah yang salah satunya yang menjadi keunggulan Semarang," ujar Arief.

Pria asal Banyuwangi ini juga mengapresiasi upaya mengembangkan Bandara Ahmad Yani Semarang. Konsepnya dinilai sangat kreatif karena bandaranya dikembangkan bukan hanya sebagai sarana aksesibilitas, tapi juga estetika pendongkrak atraksi wisata.

"Bandara Ahmad Yani di Semarang itu bisa menjadi ikon wisata, bukan semata-mata infrastruktur transportasi. Ini memberikan harapan baru bagi pariwisata Indonesia yang oleh Presiden Joko Widodo sudah ditetapkan sebagai core economy bangsa," ucap Arief. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalimantan akan Promo Yogyakarta dan Wisman Lewat Borneo Extravaganza 2017


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler