jpnn.com, MADINA - Direktur Indonesia Narcotic Watch (INW) Budi Tanjung menilai tantangan Irjen Agung Setya Imam Effendi sebagai Kapolda Sumatera Utara (Sumut) yang baru tidak hanya menyangkut luas wilayah provinsi.
Menurut dia, tantangan terberat ada di masalah peredaran narkoba, khususnya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang makin masif.
BACA JUGA: INW Minta Jaksa Agung Beri Penghargaan Kepada Kajati Jatim, Ini Alasannya
Budi Tanjung menyampaikan hal itu merespons pengakuan Irjen Agung Setya yang membandingkan kondisi Sumut dengan Provnsi Riau saat dia menjabat sebagai kapolda di wilayah tersebut.
Budi Tanjung berharap upaya pemberantasan narkoba, terutama jenis ganja di Kabupaten Madina, menjadi salah program prioritas Irjen Agung Setya sebagai Kapolda Sumut.
BACA JUGA: Jenderal Sigit Lakukan Mutasi: Komjen Agus Jadi Wakapolri, Irjen Agung Setya Kapolda Sumut
“Alasannya, narkoba tergolong extraordinary crime. Karena itu, penanganan dan pemberantasan narkoba juga harus dilakukan secara ekstra,” kata Budi Tanjung dalam siaran persnya, Selasa (25/7).
Pria kelahiran Panyabungan yang akrab disapa Butan itu menilai aparat penegak hukum (APH), terutama kepolisian, kurang agresif melakukan langkah-langkah pencegahan dan peredaran narkoba di Madina.
BACA JUGA: Irjen Agung Setya Sebut Liga 1 Bakal Digelar dengan Sistem Terpusat
Kondisi itu terindikasi dari masih maraknya peredaran narkoba, terutama jenis ganja, hingga ke masyarakat kelas jelata di Madina.
“Hampir tiap hari kami mendengar kabar ada yang tertangkap karena mengonsumi dan menjual narkoba, terutama jenis ganja, di Madina. Bahkan di Pidoli, ada sepasang suami-istri yang mata pencaharian sehari-harinya dengan menjual narkoba,” katanya.
Butan mensinyalir maraknya peredaran narkoba di Madina juga tidak terlepas dari sejumlah oknum aparat penegak hukum yang diduga kuat ikut terlibat di balik peredaran barang haram tersebut.
"Saya minta Kapolda Sumut mengambil langkah-langkah khusus untuk menyelidiki dan mengungkap oknum anggotanya yang ikut terlibat dibalik peredaran narkoba di Madina. Kapolda juga harus memerintahkan Kapolres Madina untuk melakukan tes urine secara berkala terhadap seluruh anggotanya," tegas Budi.
Budi mengakui bahwa dirinya kerap menerima laporan dari warga Madina terkait betapa mudahnya memperoleh sabu atau ganja di Madina.
"Yang lebih parahnya lagi, hari ini polisi menangkap seorang pengedar narkoba, kemudian, beberapa hari orang tersebut sudah bebas berkeliaran lagi," ujar Budi Tanjung.
Melihat kondisi riil peredaran narkoba yang makin mengkhawatirkan masa depan generasi muda di Madina, Budi Tanjung mendesak Kapolda Sumut Irjen Agung Setya menjadikan Kabupaten Madina sebagai target prioritas operasi pemberantasan narkoba.
“Sudah terkenal ganja berkualitas terbaik berasal dari Madina. Reputasi ganja dari Tor Sihite di Madina itu sudah menggeser ganja dari Aceh,” ungkapnya.
Butan meminta semua pihak bahu-membahu memberangus peredaran narkoba di kabupaten paling selatan Sumatera Utara ini.
“Perang terhadap narkoba ini adalah perang semesta. Semua pihak harus proaktif terlibat,” katanya. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Narkoba, BNN dan Universitas Pancasila Gelar Tes Urine di Kampus
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan