IP Trisakti & NSCA Berkolaborasi Menyiapkan Lulusan Siap Kerja, Terima Peserta Inklusi

Minggu, 13 Oktober 2024 – 17:16 WIB
Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati (ketiga dari kiri) saat penandatangan kerja sama dengan Direktur Pelaksana NCSA, Stephen Reinhard Rantung (ketiga dari kanan) di Jakarta, Jumat (11/10). Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Institut Pariwisata (IP) Trisakti bekerja sama dengan National Culanary Service Academy (NCSA) Surabaya berkolaborasi menyiapkan SDM berkualitas dan siap bekerja di dalam maupun luar negeri. 

Penyiapan SDM ini melalui pelatihan kuliner, yang tak hanya memberi ilmu, tetapi juga pengalaman magang di hotel bintang 5.

BACA JUGA: Tangani Masalah Lingkungan, LPPM Trisakti Jalin Kerja sama dengan PKK

Rektor IP Trisakti Fetty Asmaniati mengatakan pengalaman magang ini bisa digunakan sebagai bekal bagi peserta untuk mencari kerja atau membuka usaha kulinernya sendiri. 

"Pelatihan kuliner yang digelar bersama NCSA tersebut tidak akan merebut ‘pasar’ mahasiswa yang ingin kuliah di IP Trisakti. Karena pelatihan kuliner tersebut bersifat non gelar, " terang Fetty Asmaniati dalam sambutannya saat penandatangan kerja sama dengan Direktur Pelaksana NCSA, Stephen Reinhard Rantung, di Kampus IP Trisakti, baru-baru ini. 

BACA JUGA: Tim TMED Univeritas Trisakti Jadi Juara Gokart Eshark Rok Cup Indonesia 2024

Dia menambahkan, masyarakat kini punya beragam pilihan.

Jika dana terbatas, tetapi ingin masuk ke bisnis kuliner bisa ikut kelas di NCSA. Pelatihannya berlangsung 4 bulan, tetapi magang lebih lama, yaitu 6 bulan. 

BACA JUGA: Nawacita Awards 2024 Segera Digelar, Spirit Trisakti di Era Digital

Pada kesempatan sama, Direktur Artotel Group Learning Center (AGLC) Rekke Juwita mengaku senang dengan kolaborasi ini.

Harapannya, hasil kerja sama tidak hanya dirasakan kalangan internal saja, tetapi makin mengenalkan kepada publik.

“Dukungan dari tim sosial media dan digital marketing NCSA yang mumpuni, saya yakin semua bisa dicapai. Semoga kerja sama ini memberi kontribusi bagi kemajuan dunia pendidikan,” ujar Rekke.

Sementara itu, pendiri sekaligus Direktur Pelaksana NCSA, Stephen Reinhard Rantung menjelaskan, NCSA berdiri sejak 2018 di Surabaya.

Saat ini alumninya lebih dari 600 orang dan 90 persen di antaranya sudah terserap ke dunia kerja. Lainnya membuka lapangan kerja sendiri. 

"NCSA memiliki banyak keunggulan. Selain materi pembelajarannya berstandar internasional, peserta kami carikan tempat magang di hotel bintang 5 dan kapal pesiar internasional. Mereka juga mendapatkan sertifikasi kompetensi,” ujar mantan GM hotel bintang 5 tersebut.

Stephen menyebut sejumlah hotel yang selama ini menjadi mitra NCSA, yaitu Hotel Shangri-La, Vasa, JW Marriot, Sheraton, Mercure, Bidakara, Ciputra Jakarta, Four Point, Kempinski, Aryaduta, Four Season, Pullman, W Hotel, Hilton, Padma, Tentrem, Royal Ambarukmo dan Astoria.

Mengenai syarat masuk NCSA, Stephen menyebut cukup lulus sekolah menengah atas dan berusia di bawah 45 tahun. Pembatasan itu demi keefektifan magang di hotel.

“Untuk kelas khusus masak untuk pribadi tidak ada batasan umur atau pendidikan,” katanya.

Keiistimewaan belajar di NCSA, tidak cuma masak tetapi belajar ekosistem kuliner baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Hal itu berguna bagi lulusan saat akan bekerja atau buka usaha sendiri.

“Keterampilan yang terkait kuliner dipelajari di NCSA, tidak hanya belajar masak. Selain itu, semua masakan internasional maupun Indonesia kita berikan. Pokoknya paket lengkap,” ucap Stephen.

Setiap lulusan akan mendapat sertifikat dari hotel bintang 5 yang jadi tempat magangnya.

Sertifikat tersebut bisa digunakan untuk melamar kerja.

“Lihat sertifikat magang dari hotel bintang 5 bisa jadi pertimbangan untuk bagi lulusan untuk rekrutmen kerja,” katanya.

Mengenai biaya pendidikan, Stephen menyebut sekitar Rp 25 juta. Peserta tidak perlu repot membawa bahan pangan dari rumah untuk praktik, seragam maupun tempat magang. Semua disiapkan NCSA.

“Istilahnya belajar di NCSA cuma bawa badan, bahkan, biaya Rp25 juta itu pun masih bisa dicicil. Kemudahan itu agar anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa ikut bersaing di dunia kerja kuliner,” katanya.

Target peserta NCSA di Jakarta, Stephen berharap ada 20 peserta yang mendaftar. Angka itu tidak terlalu muluk, mengingat waktunya yang mepet. 

NCSA juga membuka kesempatan untuk peserta inklusi. Tidak sedikit yang bekerja di hotel berbintang dan ditempatkan di kitchen. 

"NCSA mendidik SDM berkompetensi tanpa melihat fisiknya. Peserta inklusi harus diberikan ruang lebih, " pungkasnya. (esy/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSM Universitas Trisakti Menang Mutlak di Borneo International Choir Festival 2024


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler