Ipar SBY Ikut Puji Mega

Jumat, 15 November 2013 – 05:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pujian terhadap sosok Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri juga meluncur dari Pramono Edhie Wibowo. Mempertegas apresiasi yang sempat disampaikan kakaknya, Ani Yudhoyono, salah seorang peserta konvensi capres Partai Demokrat itu menilai bahwa Megawati adalah sosok presiden hebat.

Mantan Kasad itu mengungkapkan, dirinya pernah menjadi ajudan presiden perempuan pertama di Indonesia itu. "Dia (Megawati, Red) memang pemimpin luar biasa," kata ipar Presiden SBY itu di sela-sela acara peluncuran situs pribadi miliknya di Media Center Pramono Edhie Wibowo, Jl Diponegoro, Jakarta, Kamis (14/11).

BACA JUGA: PPP Jatim Sesalkan Penilaian Mahfud

Dia kemudian buru-buru menegaskan bahwa pujian terhadap ketua umum DPP PDIP tersebut tidak berkaitan dengan kepentingannya berkoalisi pada 2014. Termasuk, kata dia, hal yang sama ketika Ani Yudhoyono menyampaikan pujian sejenis.

"Apa yang disampaikan Bu Ani itu sesuatu yang nyata yang terjadi. Beliau mengatakan apa adanya, bukan dalam rangka koalisi atau apa," tandasnya.

BACA JUGA: Mayoritas Publik Belum Tahu PD Gelar Konvensi Capres

Sehari sebelumnya pujian terhadap Megawati Soekarnoputri meluncur dari Ani Yudhoyono. Pujian disampaikan dalam Seminar Nasional Dharma Wanita Pusat. Menurut ibu negara tersebut, Megawati adalah bukti nyata bahwa perempuan bisa bersaing di ranah kepemimpinan nasional.

Meski menegaskan bahwa pujian bukan dalam kerangka menjajaki kemungkinan koalisi, Pramono Edhie mengatakan bahwa pihaknya juga masih tetap membuka kesempatan peluang berduet dalam Pemilihan Presiden 2014. Yaitu, sebut dia, dengan anak buah Megawati di PDIP, Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA: Belum Bisa Pastikan Ada Dalang di Balik Ricuh MK

"Tapi, itu tidak terlalu mendesak. Yang penting kami maksimalkan dulu adalah hasil pemilihan legislatif," imbuh anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

Ketua MPR dari Fraksi PDIP Sidarto Danusubroto menilai pujian ibu negara dengan diplomatis. Sidarto menyatakan, posisi Megawati sebagai presiden perempuan pertama merupakan sebuah posisi yang menjadi tolok ukur tokoh perempuan lain.

"Faktanya, beliau (Megawati, red) adalah presiden perempuan pertama RI. Itu menembus nilai-nilai yang dikembangkan," ujar Sidarto.

Menurut Sidarto, pujian itu tidak perlu ditanggapi berlebihan. Apalagi, itu dikaitkan dengan pujian Ani dengan konstelasi politik, terutama koalisi antara PDIP dan Demokrat. "Saya belum melihat ke sana. Koalisi masih jauh. Kita declare presiden saja belum," tandasnya. (dyn/bay/c4)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sayangkan Sikap Pasif Aparat saat Ricuh di MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler