IPNU Tegaskan Islam Nusantara Perkuat Kebhinnekaan Indonesia

Senin, 06 Juli 2015 – 23:32 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) Khairul Anam Haritsah menyatakan, konsep Islam Nusantara sangat tepat untuk memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia. Menurutnya, konsep yang digagas Nahdlatul Ulama (NU) itu menempatkan perbedaan suku, agama dan ras sebagai kekayaan suatu bangsa yang patut dihormati.

Anam mengatakan hal itu dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (6/7). Kegiatan yang digelar bersama MPR RI ini dimaksudkan untuk memperkuat wawasan kebangsaan bagi pelajar NU.

BACA JUGA: Diwarnai Kericuhan, Bupati Empat Lawang dan Istri Ditahan KPK

“Islam Nusantara itu merangkul bukan memukul, Islam Nusantara itu menasehati bukan menyakiti dan Islam Nusantara itu mengajak bukan mengejek. IPNU akan mendukung kehidupan berbangsa agenda MPR dengan membumikan Islam Nusantara," ujarnya.

Anam menambahkan, Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia mampu mampu menyelaraskan ajaran Islam dengan nilai nasionalisme ala Pancasila. Situasi ini, katanya, membuat beberapa bangsa di Timur Tengah menjadi iri dan berniat memecah belah persatuan bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Bekas Caleg NasDem Ini Didakwa Korupsi Rp 43,3 di Proyek Pembangkit

Anam pun menyebut kemunculan paham ideologi radikal asal Timur Tengah sebagai salah satu upaya untuk memicu perpecahan dan kebencian di antara masyarakat Indonesia. "Kita harus sadari ada ancaman perpecahan, terutama kalangan ideologi radikal tafkiri," imbuh pria asal Sulawesi Selatan ini.

Pada kegiatan yang sama, Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Zainut Tauhid mengapresiasi NU yang konsisten melaksanakan ajaran-ajaran Islam moderat dan anti-kekerasan. Menurutnya, konsep Islam Nusantara yang pernah diutarakan mendiang Gus Dur itu sangat sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berlaku di masyarakat.

BACA JUGA: Uniknya Ajaran SBY, Tidak Bisa Dipakai Lagi di Demokrat

"Tapi juga tidak menolak nilai-nilai baru yang terus muncul sepanjang untuk kebaikan masyarakat," ucapnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sayang, Sumber Tenaga Banyak, 15 Ribu Desa Masih Belum Ada Listrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler